Komposisi Kimia dan Kualitas Orgauoleptik Kulit Biawak (Varanus salvator) Awet Garam yang Disamak dengan Valonea, Sodatan dan Krom pada Konsentrasi Berbeda
Abstract
Salah satu sektor agroindustri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri hasil ikutan petemakan, misalnya kulit. Direktorat Jenderal Aneka lndustri Departemen Perindustrian menyebutkan bahwa salah satu arah pembinaan dan pengembangan industri perkulitan adalah peningkatan produksi baik mutu maupun volume produk kulit jadi. Hambatan yang terjadi dalam perdagangan kulit adalah penyediaan kulit mentah domestik. Kebijaksanaan penyediaan kulit mentah perlu dilakukan untuk menjamin suplai kulit. Semua Mit dapat dimanfaatkan untuk kulit samak termasuk kulit biawak. Biawak merupakan salah satu anggota kelas reptil yang kulitnya dapat diproses menjadi kulit samak yang sangat menarik dan mempunyai nilai ekonornis tinggi. Bahan penyamak yang biasa digunakan adalah bahan penyamak nabati, sintetis, dan krom. Bahan penyamak mineral tergolong anorganik , pemakaian bahan samak ini dapat menghasilan residu krom limbah pada limbah penyamakan kulit, sehingga bahan penyamak ini kurang ramah lingkungan. Bahan penyamak nabati dan sintetis tergolong sebagai bahan penyamak organik lebih ramah lingkungan. Ketiga bahan penyamak tersebut menghasilkan kulit samak yang berbeda-beda sesuai tujuan yang diinginkan. Penggunaan bahan penyamak dan konsentrasi yang optimal dalam penyamakan kulit biawak belum diketahui.