Peranan tandon dalam memperbaiki mutu air di tambak tradisional
View/ Open
Date
2000Author
Wardoyo, R. Suryanto Adi
Hariyadi, Sigid
Naulita, Yuli
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegagalan panen yang terjadi pada petambak udang di Kab. Indramayu, diduga karena adanya pencemaran perairan di daerah perairan pesisir Indramayu. Pergantian air yang biasa dilakukan untuk memperbaikik kualitas air di tambak ternyata tidak menolong, bahkan seringkali menjadi penyebab terjadinya kematian udang. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan suatu upaya, dimana dalam bertambak, keberhasilan tidak hanya dilihat dari produksi, tetapi juga berkelanjutan dan tidak merusak ekosistem setempat. Pola yang digunakan adalah pola tradisional, dimana dalam pergantian air tambak, air sumber yang berasal dari laut di tampung terlebih dahulu di tandon (reservoir) yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas air sebelum digunakan untuk budidaya.
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 13 November 1998 hingga 2 April 1999 di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan tandon dalam menekan fluktuasi perubahan lingkungan dan memperbaiki mutu air di tambak tradisional.
Peranan tandon diamati dengan cara pengamatan dengan beberapa parameter kualitas air. Pengamatan, pengambilan dan penanganan contoh, serta analisis laboratorium mengikuti standar sebagaimana dalam APHA 1979. Hasil pengamatan dibandingkan dengan beberapa parameter kualitas air untuk budi daya udang windu (Pennaeus monodon), Bahan baku air laut untuk biota laut/budidaya perairan dan kesuburan perairan. Sebagai pembanding diamati tambak udang milik Dinas Perikanan Kabupaten Indramayu.
Kondisi kualitas air di laut secara umum diluar kisaran yang baik untuk budidaya. Dengan demikian air laut yang digunakan untuk kegiatan budidaya di tambak relatif lebih baik bila melalui tandon terlebih dahulu dibandingkan langsung dari laut walaupun belum sepenuhnya kualitas air tersebut memenuhi kriteria yang di baik untuk budidaya. Tandon disamping berfungsi untuk perbaikan kualitas air juga berfungsi sebagai penyedia pakan alami dan pemberantasan hama.
Tandon berfungsi sebagai sumber pakan alami berupa plankton bagi udang. Kelimpahan plankton di tandon jauh lebih tinggi daripada di laut dan di tambak. Kelimpahan Bacillariophyceae di tandon sebelum pencampuran air laut adalah 240.000382.000 Individu/liter. Setelah bercampur dengan air laut kelimpahannya adalah 156.957 Individu/liter.
Tandon dapat mengurangi hama ikan di tambak. Hama ikan yang di basmi di tandon mencapai 25 jenis. Jenis hama ikan di tambak sama dengan jenis yang di dapat di tandon. Jumlah jenis hama ikan di tambak 1 adalah 10 jenis, yaitu seriding, kakap putih, kiper, bloso, keting, sembilang, mujair, belanak, bulan-bulan dan belut. Pada tambak 2 terdapat 7 jenis yaitu seriding, kakap putih, kiper, bloso, keting, sembilang dan nila.