Pembentukan Algoritma Suhu Permukaan Laut dari Citra Termal Landsat 7/ETM+ di Perairan Laguna Segara Anakan
View/ Open
Date
2005Author
Tanip, Fajar Indah Permata Sari
Siregar, Vincentius P.
Trisakti, Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Teknologi penginderaan jauh adalah salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk usaha pemantauan kondisi kualitas perairan. Salah satu aplikasi dari teknologi tersebut adalah mendeteksi suhu permukaan laut. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk algoritma suhu permukaan laut di perairan Laguna Segara Anakan dengan memodifikasi algoritma suhu permukaan laut yang telah dilaporkan sebelumnya serta memetakan dan menganalisis sebaran suhu permukaan laut di perairan Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah pada tahun 2001, 2003 dan 2004.
Penelitian yang dilakukan dari bulan Juni 2004 sampai Februari 2005 ini terbagi menjadi tiga tahap utama. Tahap pertama yaitu perolehan data dimana data utama yang digunakan adalah dari citra Landsat 7/ETM path/row 121/065 tanggal perekaman 22 Juni 2001, 9 April 2003, 30 Juni 2004, dan 2 September 2004 yang diperoleh dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Jakarta dan data suhu in situ yang diperoleh dari survei lapangan di Laguna Segara Anakan pada tanggal 18 September 2004. Tahap kedua adalah pengolahan data dan tahap yang terakhir adalah analisis hasil serta pembuatan skripsi.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksploratif dengan menggunakan data kanal 61 Landsat 7/ETM+ untuk mengestimasi suhu permukaan air dan kanal 5, 4, 2 untuk memisahkan darat, laut, dan awan. Pendekatan utama dalam metode ini adalah analisa korelasi langsung antara nilai suhu citra sebagai variabel bebas dengan nilai suhu in situ yang terukur di lapangan sebagai variabel tak bebas untuk menyusun algoritma penduga suhu
permukaan laut di Laguna Segara Anakan.
Algoritma suhu permukaan laut yang dimodifikasi berasal dari tiga sumber yaitu: handbook Landsat (2004). SEAMEO BIOTROP (2001) dan Trisakti et al. (2004). Hasil modifikasi yang memberikan nilai koefisien determinasi dan korelasi yang terbesar berasal dari modifikasi algoritma Trisakti, et al..
Bentuk algoritma itu adalah:
SPL=0,048906* Tw3 -3,795363* Tw2 +98,37685* TW-822,205
Hasil aplikasi algoritma suhu permukaan laut di wilayah perairan Laguna Segara Anakan akan menampilkan peta sebaran suhu permukaan laut pada setiap tanggal perekaman citra. Pada peta sebaran suhu permukaan laut tanggal 22 Juni 2001 dan 9 April 2003, Laguna Segara Anakan masih mendapatkan pengaruh massa air yang dingin dari Samudra Hindia. Namun, peta sebaran suhu permukaan laut tanggal 9 April 2003 menunjukkan perubahan kisaran suhu yang lebih bervariasi daripada peta sebaran suhu permukaan laut tanggal 22 Juni 2001, sedangkan peta sebaran suhu permukaan laut tanggal 30 Juni dan 2 September 2004 menunjukkan bahwa Laguna Segara Anakan memiliki kisaran suhu yang lebih tinggi daripada citra-citra sebelumnya.