Pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia linn.) terhadap cacing haemonchus contortus pada domba
View/ Open
Date
2000Author
Nurhayati, Imas Sri
Satrija, Fadjar
Ridwan, Yusuf
Metadata
Show full item recordAbstract
Infeksi cacing Haemonchus contortus merupakan salah satu masalah serius dalam upya pengembangan peternakan di Indonesia. Infeksi cacing ini menyebabkan kerugian ekonomi yang besar berupa penurunan berat badan, kemajiran dan kematian (Fabiyi, 1986; Nansen, 1986). Kombinasi manajemen peternakan dan pengobatan dengan anthelmintik adalah pilihan terbaik untuk pengendalian haemonchosis, akan tetapi anthelmintik sintetis relatif mahal untuk peternak skala kecil dan tidak selalu ada di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak khloroform buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) terhadap cacing Haemonchus contortus.
Sebanyak 20 ekor domba jantan lokal yang diinfeksi secara buatan dengan 10.000 ekor larva infektif Haemonchus contortus dibagi menjadi lima kelompok dan diberi perlakuan sebagai berikut: kelompok pertama tidak diberi ekstrak khloroform buah mengkudu (TO), kelompok kedua (T1) diberi ekstrak 0,1563 gr/kg bb, kelompok ketiga (T2) diberi ekstrak 0,3125 gr/kg bb, kelompok keempat (T3) diberi ekstrak 0,625 gr/kg bb dan kelompok kelima (T4) diberi ekstrak 1,25 gr/kg bb. Ekstrak khloroform diberikan pada minggu keempat. Setiap minggu dilakukan penghitungan jumlah ttgt dan pada minggu terakhir penghiutungan jumlah ttgt dilakukan setiap hari. Pada akhir penelitian dilakukan penghitungan jumlah cacing post mortem. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan metode ANOVA.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak buah mengkudu pada dosis 0,625 gr/kg bb dan 1,25 gr/kg bb menyebabkan penurunan jumlah cacing serta pada dosis 1,25 gr/kg bb terjadi penurunan produksi telur cacing pada domba yang diinfeksi buatan dengan Haemonchus contortus. Tetapi sacara statistik tidak
berbeda nyata (P>0,05).