Pengaruh berbagai kadar gliserol terhadap kualitas semen beku kambing peranakan etawah
View/ Open
Date
2000Author
Astuti, Endang Yuli
Toelihere, Mozes
Arifiantini, Iis
Metadata
Show full item recordAbstract
Suatu penelitian telah dilaksanakan di Balai Penelitian Ternak (BALITNAK) Ciawi, Bogor dan laboratorium Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan, Bagian Reproduksi dan Kebidanan FKH-IPB dari bulan Maret sampai Juli 1999, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kadar gliserol di dalam pengenceran terhadap kualitas semen beku dan untuk mendapatkan kadar gliserol yang optimal dalam mempertahankan kualitas semen beku kambing Peranakan Etawah.
Semen ditampung dari empat ekor pejantan kambing Peranakan Etawah menggunakan vagina buatan. Semen segar yang telah dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis serta memenuhi syarat, diproses lebih lanjut untuk produksi semen beku melalui sistem Minitüb.
Penambahan gliserol sebagai krioprotektan ke dalam bahan pengencer sebelum pembekuan dengan kadar yang berbeda, yaitu 5%, 6% dan 7% dijadikan sebagai perlakuan terhadap semen yang dibekukan. Parameter yang diamati mencakup persentase motilitas dan daya hidup spermatozoa sesudah thawing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gliserol ke dalam pengencer Tris-sitrat-fruktosa-kuning telur sebanyak 6% nyata (P<0,05) lebih baik dibandingkan penambahan gliserol 5% dan 7%. Persentase motilitas dan persentase daya hidup spermatozoa sesudah thawing pada penambahan gliserol 5% diperoleh masing-masing 44,31% dan 52,0%, pada gliserol 6% masing-masing 52,60% dan 65,03% dan pada gliserol 7% masing-masing 45,28% dan 52,10%.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan gliserol 6%
mampu mempertahankan kualitas semen beku kambing Peranakan Etawah dan
mencegah kerusakan spermatozoa yang berlebihan selama proses pembekuan.