Pengaruh defisiensi pakan terhadap perkembangan kecernaan nutrien tikus putih betina (Rattus sp.)
View/ Open
Date
2000Author
Mukhtar, Tenri Wari
Astuti, Dewi Apri
Kusumorini, Nastiti
Metadata
Show full item recordAbstract
Hewan laboratorium atau hewan percobaan banyak digunakan dalam berbagai penelitian atau pengamatan laboratorium. Kebutuhan akan banyaknya hewan laboratorium mendorong untuk hewan ini banyak dipelihara dan dibiakkan. Dalam pemeliharaannya diperlukan jumlah pakan yang tepat guna menghindari pemberian pakan yang berlebihan sehingga biaya pemeliharaan dapat diminimalisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh defisiensi pakan terhadap perkembangan dan kecernaan nutrien tikus putih betina (Rattus sp.) sebagai hewan percobaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Bagian Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor mulai bulan September sampai Oktober 1999. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap penelitian pendahuluan dan tahap penelitian utama. Penelitian pendahuluan menggunakan 9 ekor tikus dewasa, 5 ekor betina dan 4 ekor jantan. Masing-masing tikus ditempatkan di kandang individu, setiap hari dilakukan pencatatan terhadap bobot badan dan konsumsi pakan. Pada penelitian pendahuluan ini diperoleh persentase konsumsi pakan tikus perhari sebanyak 6%. Penelitian utama menggunakan tikus betina dewasa sebanyak 15 ekor, yang dibagi atas 3 kelompak yaitu 70% dari ad libitum, 60% dari ad libitum dan 50% dari ad libitum. Masing- masing perlakuan sebanyak 5 ekor tikus. Pemberian pakan dilakukan sekali sehari dan air minum diberikan secara ad libitum. Parameter yang diamati setiap hari adalah bobot badan, konsumsi pakan, produksi feses dan kecernaan nutrien. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji statistik (Anova) model RAL (Rancangan Acak Lengkap) pola faktorial dan uji kelanjutan dengan Duncan Multiple Range Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan bobot badan sejalan dengan bertambah rendahnya jumlah pemberian pakan, yang berbeda nyata pada taraf uji P < 0.01. Kecernaan nutrien bertambah meningkat dengan menurunnya jumlah pemberian pakan yang berbeda nyata pada taraf uji P <0.01.