Pengaruh dosis pupuk kandang dan tingkat populasi terhadap pertumbuhan dan hasil pegagan di bawah tegakan kelapa
View/ Open
Date
1997Author
Andriani, Sri Wulan
Sudiatso, Sugeng
Januwati, M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang dan populasi tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pegagan (Centella asiatica (L.) Urban).
Penelitian dilaksanakan di kebun PTP Nusantara VIII Cimulang Bogor sejak bulan April sampai Oktober 1996. Bahan tanaman yang digunakan untuk percobaan adalah bibit pegagan yang telah ditanam di pesemaian selama 4 minggu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang dengan 4 taraf dosis pupuk yaitu 0 ton/ha (MO), 5 ton/ha (M1), 10 ton/ha (M2) dan 15 ton/ha (M3). Sedangkan faktor kedua adalah tingkat populasi de-ngan 3 taraf yaitu populasi 62 500 tanam- an/ha (P1), 83 334 tanaman/ha (P2) dan 125 000 tanaman/ha (P3). Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu sekali terhadap peubah-peubah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang stolon dan jumlah anakan hingga tanaman pegagan berumur 12 minggu setelah tanam dan selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap peubah-peubah indeks luas daun, bobot basah dan bobot kering daun setiap satu bulan sekali yang dimulai sejak tanaman berumur 3 bulan setelah tanam (BST) hingga 6 BST. Pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap peubah-peubah jumlah daun, bobot basah, bobot kering dan ILD. Perlakuan pupuk kandang pada pertanaman pegagan telah memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk kandang. Secara umum perlakuan pupuk kandang dengan dosis 15 ton/ha memberikan hasil terbaik untuk semua peubah yang diamati.
Populasi tanaman berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati kecuali pada peubah jumlah daun dan jumlah anakan. Tingkat populasi tanaman yang tinggi yaitu 125 000 tanaman/ha menghasilkan tinggi tanamar, panjang stolon, ILD, bobot basah dan bobot kering yang tertinggi.
Penutupan kembali tanaman setelah pemanenan yang dilakukan secara bertahap setiap satu bulan sekali setelah tanaman berumur 3 BST dapat berlangsung secara optimum hingga pemanenan ketiga (5 BST) yang ditunjukkar oleh nilai ILD, bobot basah dan bobot kering daun yang maksimum serta memberikan total bobot basah dan bobot kering yang lebih besar dibandingkan dengan pemanenan pegagan secara sekali- gus pada 6 BST.
Antara perlakuan dosis pupuk kandang dan tingkat populasi tidak terdapat interaksi.