Peran dan Dampak Investasi Sektor Pariwisata dalam Pembangunan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan
View/ Open
Date
2012Author
Mustamir, Nurazizah Inayah
Purnamadewi, Yeti lis
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan dari penelitian ini: (1) mengkaji perkembangan dan peranan sektor pariwisata dalam perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan serta mengkaji kebijakan terkait; (2) menganalisis keterkaitan antara sektor pariwisata dengan sektor-sektor perekonomian lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan; (3) menganalisis efek multiplier yang ditimbulkan oleh sektor pariwisata terhadap output, pendapatan, dan tenaga kerja; (4) menganalisis dampak penambahan investasi di sektor pariwisata dalam memengaruhi sektor-sektor perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan yang dilihat dari perubahan output, pendapatan, dan tenaga kerja.
Penelitian ini menganalisis peran dan dampak investasi sektor pariwisata dalam pembangunan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan dengan metode analisis deskriptif dan analisis Input-Output. Analisis Input-Output dilakukan dengan menggunakan Tabel Input-Output Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 klasifikasi 112 sektor yang diagregasikan menjadi 18 sektor. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan bantuan software Input Output Analysis for Practitioners dan Microsoft Excell 2007. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa obyek wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Sulawesi Selatan relatif terkait dengan perpaduan wisata budaya dan wisata alam. Sedangkan wisatawan nusantara (wisnus) cenderung lebih tertarik dengan wisata kota dengan berkunjung ke Kota Makassar. Adapun obyek wisata dan tempat rekreasi prioritas yang sedang dikembangkan oleh pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Renstra Disbudpar Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 yaitu wisata budaya dan sejarah (Taman Budaya, Benteng Somba Opu), wisata alam (Ekowisata Puca’, Lakkang, Pulau Samalona), hotel dan restoran berbasis kearifan lokal di berbagai obyek wisata potensial, dan Celebes Convention Centre (CCC). Hal yang menjadi permasalahan di sektor pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan yaitu (1) masih kurangnya investasi di sektor pariwisata baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari asing; (2) berfluktuasinya pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Provinsi Sulawesi Selatan pada periode 2005-2010; (3) masih belum aktifnya obyek dan kurangnya wisata atraksi yang ditawarkan. Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa program kegiatan pariwisata yang dicanangkan oleh pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Selatan yaitu pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan kemitraan dengan lembaga atau asosiasi kepariwisataan dalam dan luar negeri, peningkatan iklim usaha kepariwisataan, pengelolaan fasilitas pelayanan pariwisata milik daerah dengan menerapkan pinsip pelayanan prima dan memenuhi standar internasional, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan industri dan atraksi pariwisata. Hasil penelitian dari analisis Input-Output menunjukkan bahwa sektor pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan memiliki peranan yang relatif kecil dalam perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan dibandingkan dengan beberapa sektor lainnya yang dilihat dari total permintaan antara sebesar 2,11 persen, total permintaan akhir sebesar 2,32 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 6,52 persen, dan output sektoral sebesar 2,26 persen. Sedangkan hasil analisis keterkaitan, sektor pariwisata memiliki nilai keterkaitan yang dilihat dari dampak penyebaran (koefisien penyebaran) yang tinggi yaitu berada pada urutan ketiga setelah sektor industri makanan, minuman, dan tembakau dan sektor bangunan Hal ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata mampu mendorong pertumbuhan sektor hulunya. Hasil analisis multiplier menjelaskan bahwa sektor pariwisata memiliki nilai multiplier output yang lebih tinggi yaitu berada pada peringkat keempat dibandingkan dengan nilai multiplier pendapatan dan tenaga kerja yang berada pada peringkat ketujuh. Oleh karena itu, berdasarkan analisis keterkaitan dan multiplier yang dilihat dari peringkat terhadap kombinasi indeks multiplier (output, pendapatan, dan tenaga kerja) menunjukkan bahwa sektor pariwisata memiliki nilai yang cukup tinggi sehingga menjadi salah satu sektor prioritas (leading sector) setelah sektor industri makanan, minuman, dan tembakau, sektor bangunan, dan sektor industri kayu dan barang dari kayu yang diharapkan dapat menggerakkan perekonomian dan mengatasi berbagai permasalahan ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara hasil analisis dampak investasi menunjukkan bahwa adanya penambahan investasi di sektor pariwisata sebesar Rp 10,93 triliun berdampak paling besar terhadap penyerapan tenaga kerja khususnya yang bekerja di sektor pariwisata itu sendiri. Penetapan kebijakan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas Provinsi Sulawesi Selatan sudah tepat, namun jika pemerintah ingin meningkatkan peranan sektor pariwisata yang dilihat dari kontribusi terhadap struktur perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan hendaknya pemerintah meningkatkan pemasaran dan pengembangan di sektor pariwisata. Selain itu, sektor pariwisata juga mampu meningkatkan produksi atau output seluruh sektor perekonomian, mengingat nilai keterkaitan dan multiplier effect yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata yang cukup tinggi. Apabila pemerintah ingin meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang dapat mengurangi masalah pengangguran di Provinsi Sulawesi Selatan, sebaiknya investasi di sektor pariwisata lebih ditingkatkan oleh pemerintah daerah dengan menetapkan berbagai kebijakan yang dapat menarik minat investor khususnya pada pengembangan obyek wisata yang terkait dengan wisata budaya, wisata alam, dan wisata kota.