Studi evaluasi visual lansekap jalan raya Pajaran, Kotamadya Bogor
Abstract
Kota Bogor yang merupakan kota penyangga Jakarta mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. Pembangunan dilaksanakan di segala bidang dan diarahkan untuk menunjang fungsi kota Bogor dan peranannya dalam pengembangan wilayah Jabotabek, yaitu sebagai kota perdagangan regional, kota wisata ilmiah dan kota ilmu. Salah satu pembangunan yang penting, yang dilaksanakan di kota Bogor adalah pembangunan sistem transportasi.
Jalan Raya Pajajaran merupakan salah satu jalan raya utama bagi sirkulasi kendaraan maupun sirkulasi pejalan kaki di kota Bogor. Sebagai sarana transportasi yang penting untuk melancarkan sirkulasi, jalan harus memenuhi aspek efisiensi, keamanan serta penampilan yang menyenangkan. Banyak faktor yang dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan Jalan Raya Pajajaran, salah satunya yaitu penataan lansekap jalan. Lansekap yang indah, serasi dan menarik sangat diperlukan agar dapat memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
Secara visual pemandangan lansekap antara tempat yang satu dengan yang lain di sepanjang Jalan Raya Pajajaran memiliki karakter yang berbeda. Keindahan pemandangan ini merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting walaupun secara obyektif keindahan pemandangan sukar untuk diukur. Keindahan pemandangan lansekap tidak hanya ditentukan oleh karakteristik lingkungan dan kekayaan lansekapnya saja namun sebagian besar ditentukan oleh penilaian manusia yang merupakan persepsi mereka terhadap suatu lansekap (Daniel dan Boster, 1976).
Oleh karena itu, perlu hendaknya melibatkan masyarakat di dalam suatu proses perencanaan. Disini, masyarakat dapat memberikan masukan berupa saran dan ide yang merupakan perwujudan dari keinginan mereka.
Tujuan umum dari studi ini adalah untuk mempelajari dan mengevaluasi kualitas visual lansekap Jalan Raya Pajajaran, Kotamadya Bogor. Tujuan khususnya adalah: 1) Mengidentifikasi lansekap Jalan Raya Pajajaran yang memiliki nilai keindahan tinggi, sedang dan rendah, 2) Mengevaluasi elemen alami dan buatan sebagai elemen penyusun lansekap Jalan Raya Pajajaran berdasarkan fungsi dan nilai
estetisnya.
Studi ini menggunakan metode Scenic Beauty Estimation (SBE). Metode SBE adalah metode pendugaan keindahan pemandangan yang pelaksanaannya terdiri dari tiga langkah utama. Pertama yaitu penentuan titik pemotretan, kemudian presentasi slide dan analisis data.
Pengamatan lapang dan pemotretan dilakukan pada 25 titik di sepanjang Jalan Raya Pajajaran, yang dimulai pada bulan September-Oktober 1996. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data kuisioner dan data sekunder dari bulan November 1996-Januari 1997.
Pengambilan data kusioner dilakukan dengan meminta kesediaan responden untuk menilai slide. Jumlah responden seluruhnya adalah 92 orang, terdiri dari 53 orang mahasiswa dan 39 orang masyarakat umum. Data yang diperoleh, diolah secara statistik untuk mendapatkan nilai SBE setiap pemotretan. Kemudian nilai SBE ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu nilai SBE yang menunjukan keindahan pemandangan tinggi, sedang dan rendah...