Peran Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam Penyediaan Kesempatan Kerja di Indonesia
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis penciptaan tenaga kerja
langsung dan tidak langsung yang ditimbulkan oleh komponen permintaan akhir
sektor industri TPT, (2) menganalisis dampak yang ditimbulkan dari pertumbuhan
tenaga kerja sektor industri TPT berdasarkan pengganda tenaga kerja, (3)
menganalisis sub-sektor industri TPT mana yang dapat diprioritaskan dalam
penyerapan tenaga kerja.
Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tabel Input-
Output Indonesia Tahun 2005 Klasifikasi 175 Sektor dan Tabel Input-Output
Indonesia Updating Tahun 2008 Klasifikasi 66 Sektor. Tabel yang menjadi
analisis adalah Tabel Transaksi Total Atas Dasar Harga Produsen. Selain itu juga
menggunakan data tenaga kerja per sektor ekonomi. Pengolahan data
menggunakan Microsoft Office Excel 2007 dengan metode analisis Input-Output.
Seara umum, Industri Tekstil dan Produk Tekstil memainkan peran yang
cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Sektor ini mempunyai total
permintaan sebesar 2,257 persen dari total permintaan sektor ekonomi Indonesia
pada tahun 2008. Permintaan terbesar berasal dari konsumsi rumah tangga dan
ekspor.Jumlah perusahaan dalam industri TPT pada tahun 2010 sudah mencapai
4.765 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 1.025.964 orang.
Kemampuan penyerapan tenaga kerja sektor Industri TPT sebesar 1,067
persen. Diantara enam subsektor Industri TPT, subsektor industri pakaian jadi
memiliki persentase penyerapan tenaga kerja yang paling besar, yaitu sebesar
0,507 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Industri TPT kurang
memiliki kemampuan dalam menciptakan tenaga kerja di industri hulu maupun
hilirnya. Karena sebagian besar output industri TPT (dua per tiganya) digunakan untuk memenuhi permintaan akhir. Namun bila diihat dari subsektor pada industri
TPT, industri kapuk bersih dan industri permadani, tali, dan tekstil lainnya
memiliki koefisien dan kepekaan penyebaran yang tinggi dan dinilai mampu
meningkatkan kesempatan kerja.
Hasil pengganda tenaga kerja, baik pengganda sederhana maupun
pengganda total yang merupakan hubungan efek awal dan efek lanjutan yang
disebabkan perubahan output terhadap tenaga kerja pada keseluruhan industri
pengolahan maupun pada subsektor industri TPT sendiri sangat kecil. Namun jika
ngehitung efek yang terjadi secara langsung dan tidak langsung maka industriindustri
pada sektor industri TPT memiliki nilai pengganda lebih dari satu. Hal
tersebut berarti industri dilihat dari nilai pengganda tenaga kerja cukup mampu
meningkatkan kesempatan kerja di Indonesia.
Sektor prioritas yang patut dikembangkan pada industri TPT adalah
industri permadani, tali, dan tekstil lainnya dan industri benang. Karena industriindustri
ini memiliki nilai rangking pengganda tenaga kerja tertinggi.