Analisis potensi sektor restoran dan pajak restoran dalam perekonomian Kota Tasikmalaya (periode 2005-2010)
Abstract
Kota Tasikmalaya yang mempunyai potensi di sektor restoran. Kota
Tasikmalaya merupakan salahsatu daerah yang berdekatan dengan bandung dan
merupakan kota yang dilewati oleh jalur selatan. Meskipun Kota tasikmalaya
tidak luas dan sedikit tempat wisatanya, namun daerah ini mempunyai potensi di
bidang wisata kuliner dan kerajinan tangannya, Ini terlihat sekali jika kita
mengunjungi Kota Tasikmalaya. Kita bisa menikmati banyaknya restoran-restoran
yang bergaya lesehan dan khas sunda dengan suasana pedesaan ditambah dengan
makanan-makanan sunda yang masih tradisional.
Untuk meningkatkan perekonomian di wilayahnya, maka pemerintah Kota
Tasikmalaya harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi–potensi
ekonomi yang dimiliki wilayahnya dengan baik. Seperti yang telah di jelaskan di
atas yaitu kegiatan pariwisata di bidang sektor restoran. Sektor restoran ini
merupakan dayatarik para wisatawan untuk berkunjung ke Kota Tasikmalaya,
sehingga merupakan peluang usaha potensial yang berdampak pada peningkatan
investasi di sektor ini. Hal ini terbukti dari semakain banyaknya jumlah restoran
yang ada di kota Tasikmalaya dari tahun ke tahun serta dilihat dari jumlah PDRB
Tasikmalaya dimana sektor hotel dan restoran mempunyai nilai terbesar ketiga
setelah Perdagangan dan bangunan.
Berdasarkan masalah dan latar belakang tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah: (1) Menganalisis bagaimana pertumbuhan sektor restoran
dalam perekonomian Kota Tasikmalaya, (2) Menganalisis apakah sektor restoran
merupakan sektor basis di Kota Tasikmalaya, (3) Menganalisisi bagaimana
kontribusi sektor restoran terhadap perekonomian Kota Tasikmalaya, (4)
Menganalisis besarnya kontribusi dan efektivitas Pajak Restoran terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tasikmalaya.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Tasikmalaya dan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2005-2010, Rekapitulasi Realisasi Penerimaan Pendapatan Kota
Tasikmalaya Tahun Anggaran 2005-2010. Dalam studi ini menggunakan metode
analisis Shift Share, Location Quotient, Kontribusi dan Efektivitas Pajak.
Pengolahan data dengan menggunakan bantuan Microsoft Excell 2010.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode LQ di Kota
Tasikmalaya, sektor restoran merupakan sektor basis dan sesuai dengan hasil
analisis Shift Share dengan melihat komponen pertumbuhan wilayah seperti
Pertumbuhan Regional(PR), Pertumbuhan Proporsional (PP), serta Pertumbuhan
Pangsa Wilayah (PPW). Jika ketiga komponen pertumbuhan bernilai positif, maka
laju pertumbuhan sektor-sektor prekonomian di Kota Tasikmalaya semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Jika ditinjau secara keseluruhan, pertumbuhan
ekonomi Provinsi Jawa Barat tahun 2005-2010 telah mempengaruhi peningkatan
PDRB Kota Tasikmalaya sebesar Rp. 965,392 Juta (35,52 persen) dimana sektor
restoran mengalami peningkatan kontribusi sebesar Rp. 74,956 Juta. Pertumbuhan proporsional restoran bernilai negatif sebesar –Rp. 25,229 Juta atau -10,95 persen.
Yang berarti bahwa kegiatan restoran memiliki pertumbuhan yang lambat. Namun
dalam nilai pertumbuhan pangsa wilayah, restoran memiliki nilai PPW sebesar
Rp. 11,180 juta dengan laju pertumbuhan pangsa wilayar sebesar 3,87 persen, ini
berarti sektor restoran memiliki pertumbuhan yang lambat namun dayasaing baik
ini menyebabkan sektor restoran berada pada kuadran IV.
Berdasarkan hasil analisis kontribusi dan efektivitas pajak restoran
Kota tasikmalaya diketahui bahwa dari tahun 2005-2010 kontribusi pajak restoran
bervariasi sebesar 2,07-3,09 persen dngan rata-rata tiap tahunnya 2,52 persen. Dan
untuk efektivitas pajak restoran tiap tahunnya melebihi 100 persen dimana rata-rata tiaptahunnya nilai efektivitasnnya sebesar 118,18 persen.