Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi Sistem Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi (Studi Kasus: Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat-Sumatera Barat)
Abstract
Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam
perekonomian di Indonesia. Salah satu subsektor yang cukup besar pot ensinya
adalah sub sector perkebunan. Hasil dari subsektor perkebunan yang sangat besar
salah satunya adalah kelapa sawit. Dalam rangka menunjang keberhasilan sistem
integrasi ternak dengan perkebunan kelapa sawit dibutuhkan teknologi tepat guna
dan sosialisasi berkelanjutan dalam hal pengolahan limbah perkebunan/pabrikan
sebagai sumber pakan ternak, pengolahan kompos yang berkualiatas dalam waktu
pendek, pendugaan kapasitas tampungan lahan perkebunan untuk jenis ternak
tertentu, manajemen pemeliharaan ternak yang intensif. Sistem integrasi kelapa
sawit dan sapi adalah salah satu program pemerintah yaitu agar menyeimbangkan
antara potensi kelapa sawit yang besar serta lahannya yang dapat dipergunakan
oleh lahan gembala.
Seiring pada kenyataannya, penerapan sistem integrasi kelapa sawit
dengan sapi di Kabupaten Pasaman Barat masih belum beramai-ramai dalam
pengadops ian sistem integrasi dan lambannya sosialisasi maupun informasi serta
kurangnya penyuluhan program integrasi tersebut dari pemerintah secara
menyeluruh kepada para petani sawit. Hal ini dapat dilihat dari masih sedikitnya
perkebunan yang memakai sistem integrasi tersebut khususnya di daerah
Sumatera padahal dampak secara langsung dapat meningkatkan produksi,
pendapatan petani sawit.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh sistem integrasi kelapa sawit
dan sapi terhadap produksi serta pendapatan, menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat adops i sistem integrasi kelapa sawit dan sapi di Kecamatan
Kinali, menganalisa persepi keberlanjutan sistem integrasi. Metode analisis utama
dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Logit klasifikasi 30 responden
pengguna sapi dan 30 responden tidak menggunakan sapi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengaplikasikan pupuk kandang pada
lahan petani responden di Kecamatan Kinali mampu meningkatkan produksi dan
pendapatan. Variabel yang signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat adops i sistem integrasi kelapa sawit dan sapi adalah variabel tingkat
kesulitan pencarian pakan sapi, variabel pemeliharaan sapi, variabel kesulitan
keaman memelihara sapi, variabel status lahan kebun sawit. Dengan itu, perlu
diadakannya suatu edukasi yang seharusnya diintensifkan bagi petani serta para
petani kelapa sawit tersebut harus dapat memberikan contoh nyata bagi petani
lainnya bahwa sistem integrasi tersebut dianggap menguntungkan.