Identifikasi Kejadian Banjir Rob (Pasang) di DAS Sunter pada 9-13 Januari 2008.
Abstract
Banjir Rob merupakan fenomena meluapnya air laut ke daratan, istilah tersebut pertama kali dikenal di daerah Semarang. Fenomena banjir Rob dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pasang surut sendiri dipengaruhi gravitasi bulan dan matahari, serta dipengaruhi pula posisi bulan dan matahari terhadap bumi. Banjir ini biasa terjadi pada saat pasang air laut yaitu bertepatan dengan kejadian bulan baru dan bulan purnama. Pada bulan Januari 2008, di wilayah utara Jakarta yang berbatasan dengan laut, fenomena banjir Rob (pasang) melanda kawasan tersebut. Fenomena ini mengakibatkan sejumlah kawasan di wilayah utara Jakarta terendam air laut, hal ini diperburuk dengan penurunan muka tanah Jakarta. Selain dilanda banjir pasang air laut, kawasan utara Jakarta sering dilanda banjir akibat luapan sungai-sungai yang bermuara di Jakarta, salah satu sungai yang menyumbang banjir Jakarta adalah sungai Sunter. Tutupan lahan di DAS Sunter yang sebagian besar berupa pemukiman makin meningkatkan limpasan permukaan ketika terjadi hujan. Tanggal 9-13 Januari 2008 di perairan Teluk Jakarta sedang terjadi pasang air laut karena bertepatan dengan bulan baru yang mengakibatkan terjadinya banjir Rob di beberapa wilayah di Jakarta Utara, termasuk DAS Sunter. Berdasarkan pemetaan banjir Rob di DAS Sunter pada tanggal 9-13 Januari 2008 diketahui bahwa daerah yang tergenang air laut yaitu Kalibaru dan Marunda dengan tinggi genangan 48-72 cm. Luas genangan maksimum terjadi pada tanggal 11 Januari 2008 yaitu sebesar 66.000 m2. Pada tanggal 9-13 Januari, DAS Sunter tidak ikut menyumbangkan limpasan permukaan yang dapat menyebabkan banjir karena nilai limpasan permukaan berkisar 0-3,03 mm. Sehingga kejadian banjir pada tanggal 9-13 Januari 2008 di DAS Sunter hanya berasal dari pasang air laut. Kata Kunci : Banjir Rob, Pasang-Surut, Limpasan Permukaan, DAS Sunter.