Kaji Banding Profil Reproduksi Sapi Potong dalam Program Inseminasi Buatan (lB) di Beberapa Kabupaten di Indonesia
Abstract
Usaha meningkatkan efisiensi reproduksi ternak melalui pencegahan berbagai pcnyakit kclamin menular dan penyebaran bibit unggul secara meluas. Dalam prakteknya. prosedur IB tidak hanya dilakukan deposisi semen ke dalam saluran i<elamin bet ina seperti diuraikan menu rut definisi, akan tetapi meliputi pula seleksi dan pemeliharaan pejantan. penampungan, pemeriksaan, pengenceran, penyimpanan at au pengawetan dan pengangkutan semen. Untuk lebih mensukseskan program IB, harus diikuti pula dengan pencatatan (recording), penentuan hasil inseminasi, pcnccgahan dan pemberantasan kemajiran, bimbingan dan penyuluhan kepada petani petcrnak at au pemilik ternak dan perbaikan pemasaran dalam bidang usaha peternakan. Pencatatan merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat keberhasilan sllatu program IB yang dilakukan. Peringkat keberhasilan pelaksanaan program IB dapat ditentukan melalui evaluasi hasil analisis pengukllran parameter profll reproduksi yang dapat diperoleh dari pencatatan parameter prom reproduksi yang diperlllkan untuk dievalliasi diantaranya conceplion rale (CR), pregnancy rale (PR) dan .l'erl'ice per conceplion (SIC) atau jumlah inseminasi per kebuntingan. Pengkajian ini bertujuan llntuk menganalisa pelaksanaan IB ditinjau dari tingkat kesuburan populasi ternak sapi potong dan kinerja petugas IB di 12 kabupaten dari enam propinsi di Indonesia. Hasil yang akan diperoleh berupa data dan infonnasi protil reproduksi, dan diharapkan dapat menjadi masukan dalam perbaikan pelaksanaan IB di masa datang. Pengkajian dilakukan dengan mengumpulkan dan mengkompilasi data melalui survey yang telah dilakukan oleh Direktorat Perbibitan. Parameter profll reproduksi diperoleh dari 4.244 ekor ternak sapi potong. Data yang dikoleksi adalah data parameter prom reproduksi yang mencakup nilai CR, PR, dan SIC. Evaluasi keberhasilan pelaksanaan IB di analisa menggunakan sidik ragam (ANOV A) dan analisa deskriptif Data parameter prom reproduksi dari 12 kabupaten dibandingkan dengan nilai keberhasilan pelaksanaan IB menurut petunjuk teknis dari Direktorat Jenderal Peternakan tahun 199 I, beberapa literatur dan beberapa negara sebagai data penunjang dalam penentuan tingkat keberhasilan pelaksanaan IB di 12 kabupaten. Pada pelaksanaan IB di 12 kabupaten, diperoleh nilai CR, PR dan SIC yang bervariasi, mulai dari 15,28 %- 86, I I % untuk nilai CR, 44,80 %- 100,00 % untuk nilai PR dan 1,30-6,07 untuk nilai SIC. Bervariasinya nilai ini karena setiap daerah mempunyai sumber daya yang berbeda termasuk sumber daya alam dan manusia, setiap daerah memiliki letak geogratis dan topogratis yang berbeda pula, serta saran a dan prasarana yang terbatas.