Strategi pengembangan usaha kecil dan menengah kopi bubuk toraja: Studi kasus CV. Salu Sopai, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Abstract
Subsektor perkebunan menempati urutan kedua yang berkontribusi besar pada sektor pertanian, dimana sektor pertanian menyumbang 14,36 terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tanpa migas. Komoditas kopi merupakan salah satu komoditas penting dalam subsektor perkebunan. Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu daerah penghasil kopi utama di Propinsi Sulawesi Selatan yang menghasilkan dua jenis kopi yaitu kopi Arabika dan Robusta. Produksi kopi di Kabupaten Tana Toraja sebagian besar dihasilkan oleh petani rakyat yang kemudian diolah oleh industri kopi bubuk dimana perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam industri ini masih tergolong usaha kecil dan menengah. Industri kopi bubuk merupakan salah satu industri yang cukup berkembang di Kabupaten Tana Toraja. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan kopi bubuk di kabupaten ini yang meningkat setiap tahunnya.
CV. Salu Sopai merupakan salah satu usaha kecil dan menengah yang
bergerak di bidang pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk. pada saat ini CV. Salu
Sopai memiliki permasalahan diantaranya pada aspek pemasaran dimana tingkat
penjualan sangat dipengaruhi oleh jumlah wisatawan yang berkunjung ke Tana
Toraja, pada aspek manajemen terjadi tumpang tindih pekerjaan dimana pemilik
perusahaan selain berperan sebagai pemilik juga bertanggungjawab terhadap
pemasaran produk, dan keuangan. Selain itu, manajemen keuangan perusahaan juga
belum memisahkan antara keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi dan
pencatatan keuangan yang belum lengkap serta belum ada pencatatan keuangan yang
lengkap sehingga laba/rugi perusahaan tidak dapat diketahui dengan pasti.
Permasalah yang juga dihadapi oleh perusahaan ini adalah tekanan dari para pesaing
yang ada dalam industri. Dengan semakin banyaknya perusahaan dalam industri kopi
bubuk menyebabkan terjadi persaingan di dalam memperoleh bahan baku. Selain itu,
perusahaan juga bersaing dalam membuat kemasan produk yang lebih menarik
dibandingkan dengan pesaingnya. Melihat kondisi tersebut maka CV. Salu Sopai
memerlukan strategi pengembangan usaha untuk mengembangkan usahanya agar
mampu bertahan dalam persaingan yang semakin ketat dan menghadapi lingkungan
yang selalu berubah.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki CV Salu Sopai dalam menjalankan usahanya, (2) merumuskan formulasi strategi bagi CV Salu Sopai berdasarkan faktor eksternal dan internal perusahaan, (3) membuat rancangan arsitektur strategik untuk mengimplementasikan strategi yang telah dirumuskan. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4624]