Penambahan Accelerator sebagai Upaya Peningkatan Sifat-sifat Papan Semen Partikel
Abstract
Papan semen partikel adalah sulah satu jenis papan komposil yang dibuat dari campuran partikel-partikel kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya dengan semen scbagai perekatnya (Sutigno et al. 1977). Sedangkan kayu hanya menyusun kira-kira 25% produk menurut berat dan kurang dari 10% biaya bahan yang rnenj adikan papan semeri partikel (Haygreen dan Bowyer, 1989). Substitusi semen dengan zeolit sebanyak 40% dari berat dapat menghasilkan papan semen partikel dengan sifat fisis dan mekanis yang baik. (Setyono, 2003).
Penelitian ini bertujuan untuk mem pelajari pengaruh penambahan dua jenis acceleralor tcrhadap zcolit scbugai bahan substitusi semen dan pcngaruhnya tcrhadap sifat fisis dan rnekanis papan semen partikel. Bahan yang digunakan ada!ah partikel Acacia mangium Willd., semen Portland tipe I
merk Tiga Roda, accelerator ka!sium klorida (CaCl2) dan tawas (Al2(SO4)3). Campuran bahan pembuatan papan semen terdiri dari semen, air, dan partikel kayu dengan perbandingan
2,5 : 1,25 : 1,0 dan ditambahkan accelerator sebanyak 2,5%; 5,0% dan 7,5% dari berat semen
serta tanpa tambahan accelerator sebagai kontro!. Kadar substitusi semen dengan zeolit
dalam penelitian adalah 40% dari berat semen. Untuk mempelajari pengaruh pemberian
accelerator CaCl2 dan Al2(SO4)3 terhadap proses pengerasan semen dilakukan pengukuran
suhu hidrasi semen dengan perbandingan scrbuk kayu dan semen scbcsar 1,0 : 13,3
(Hermawan, 2001)
Ukuran lembaran panil yang dibuat adalah JO cm x 30 cm dengan ketcbalan 1,2 cm
dan target kerapatan 1,2 kg/cm2 . Tekanan yang diberikan pada lapik scbesar 35 kg/cm2
sampai ketebalan 1,2 cm, kemudian lembaran panil dik!cm dun dimasukkan ke dalam oven
dengan suhu ± 60"C selama 24 jam unluk tujuan pengerasan awal (setting process)
Selanjutnya klem dilepas dan lembaran-lembaran panil diletakkan dalam ruangan terbuka
selama 2 minggu untuk tujuan pcngerasan lanjutan (curing). Setelah proses tersebut, untuk
menguapkan air yang masih tersisa pada lembaran panil dilakukan pengovenan lanjutan panil
pada suhu 80°C selama l 0 jam. Tahap selanjutnya lembaran-lembaran panil dikondisikan
dalam ruangan selama satu minggu dengan tujuan untuk melepaskan tegangan-tegangan yang…dst
Collections
- UT - Forestry Products [2391]