Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea) di Perairan Pantai Pulau Pramuka dan Pulau Tikus, Kepulauan Seribu, Jakarta
Abstract
Penelitian dilakukan di perairan pantai Pulau Pramuka dan Pulau Tikus, Kepulauan Seribu pada bulan April sampai Juni 2001. Survei pendahuluan dilakukan untuk inenentukan stasiun pengalnatan dan kondisi unlum lokasi pada awal bulan April 200 1. Tujuan penelitian ini diantaranya adalah untuk ine~npelajari struktur komunitas teripang terutaina jenis, kepadatan, keanekaragaman, keseragaman, doininansi dm pola penyebaran, juga untuk mengetahui kemiripan . . komunitas dan asosiasi antar spesies teripang di-perairan pantai ~ u l a u~ ramukHd an Pulau Tikus. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dalain rangka pengelolaan su~nberdaya teripang di Indonesia, khususnya di Pulau Pramuka dan Pulau Tikus, Kepulauan Seribu. Metode penelitian yang digunakan dala~np engambilan data teripang adalah dengan tnetode sensus yang ~nenggunakan transek berukuran 10x10 in2 dalam luasan tiap stasiun 20x50 m2. Data teripang hanya dikumpulkan dan dihitung untuk teripang yang terlihat saja. Dari hasil pengamatan, teripang yang ditemukan di perairan pantai Pulau Pramuka dan Pulau Tikus terdiri dari 16 spesies yang terinasuk ke dalam 2 Ordo (Aspidochirotida dan Apodida) dan 3 Fa~nili (Holothuridae, Stichopididae dan Synaptidae). ICepadatan teripang tel-tinggi adalah teripang sabuk raja (Synaptn nznculutn) denyan kepadatan rata-rata 11,14 indl1000 m2. Kepadatan teripang terkecil yaitu Holothuria scabra dan Holothuri atra yang hanya ditemukan masing-inasing satu individu selaina penelitian. ICeanekaragaman teripang di lokasi penelitian berkisar antara 1,712 - 3,178, ha1 ini menunjulckai~ keanekaragalnan yang rendah. Keseragalnan berkisar antara 0,835 - 0,978, ha1 ini ~nenulljukka~tiln gginya keseragainan teripang di lolcasi penelitian. Nilai doininansi berkisar antara 0,161 - 0,321, ha1 ini inenunjukkan bahwa relatif tidak ada spesies yang dominan pada masing-masing stasiun. Kemiripan koinunitas teripang tertinggi terdapat pada perairan sebelah utara dan perairan sebelah selatan Pulau Pranluka. Secara mum nilai indeks penyebarail teripang pada 7 stasiun penga~natail bernilai negatif, berarti penyebaran teripang di lokasi penelitian ineiniliki pola penyebaran seragadmerata. Diduga pola penyebaran ini banyak diakibatkan oleh rendalmya populasi setiap spesies dan adanya persaitlgail antar spesies. Dari seluruh stasiun pengalnatan hanya dua spesies dari 16 spesies yang ditemukan ~nendialnir ataan pasir yaitu Synapta maculata dan Holothuria nlarnzorata, sedangkan di daerah perturnbullan la~nuna tau rataan pasir yang ditulnbuhi lamun dan juga dirataan pasir berkarang sernua spesies telwakili. Asosiasi antar spesies teripang umumnya kecil, karena nilai koefisien korelasi titik antar spesies lebih kecil dibandingkan dengan nilai V=l sebagai koefisien korelasi titik terbesar. Hasil analisis parameter fisika-kimia perairan di lokasi penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai tersebut masih dalarn batas kisaran optimum sehingga cukup mendukung kehidupan teripang.