Analisis Kemitraan antara Usaha Kecil- Menengah (UKM) Industri Pemanenan Hutan (IPH) dengan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) PT Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea, Sumatera Utara
View/ Open
Date
2005Author
Simanjuntak, Gunawan Ganda T.P
Nugroho, Brasmasto
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengelolaan hutan secara lestari telah menjadi tekad bersama setelah disadari bahwa hutan berperan terhadap kehidupan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, khususnya dalam bentuk penyerapan tenaga kerja, pembangunan daerah, pemasok devisa negara, dan penyangga lingkungan/kehidupan.
Dalam prakteknya, pengelolaan hutan sering dihadapkan pada konflik dengan masyarakat sebagai akibat kurangnya pemberdayaan msyarakat sekitar hutan. Masyarakat sekitar hutan dianggap sebagai penghambat dalam memupuk surplus hasil hutan. Dalam mengatasi maraknya konflik sosial yang ada, maka perlu langkah penyelesaian yang lebih tepat sasaran terhadap konflik sosial yang ada. Penyelesaian yang ditawarkan hendaknya lebih menekankan pada partisipasi masyarakat sesuai dengan azas dan tujuan penyelenggaraan kehutanan. Partisipasi masyarakat yang diharapkan dalam pengelolaan hutan akan memunculkan hubungan antara pemegang hak kelola hutan produksi dengan masyarakat dalam hal ini UKM Industri Pemanenan Hutan. Pengintegrasian tersebut sebaiknya dituangkan dalam bentuk kemitraan atau kerjasama yang diikat oleh kontrak kerja antara pihak perusahaan pemegang Hak Pengusahaan Hutan baik itu hutan alam maupun
hutan tanaman. Di dalam kontrak kerja, perlu dituangkan hak dan kewajiban kedua belah pihak berdasarkan prinsip saling menguntungkan minimal tidak ada pihak yang dirugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemitraan yang dilaksanakan di HTI PT
Toba Pulp Lestari, Tbk., mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung terlaksananya kemitraan yang dilaksanakan di HTI PT Toba Pulp Lestari, Tbk., dan mengidentifikasi keragaan finansial dari kemitraan yang dibangun.
Penelitian dilaksanakan di PT Toba Pulp Lestari, Tbk. sektor hutan Habinsaran, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Pengumpulan dilakukan dengan metode
teknik wawancara bebas terstruktur terhadap aktor yang terlibat secara langsung berupa data primer (identifikasi kontrak kerja, persepsi sistem kemitraan dengan wawancara, identifikasi pendapatan dan biaya dalam pelaksanaan kemitraan) dan data sekunder (kondisi umum lokasi penelitian, realisasi sistem kemitraan, pustaka mengenai kemitraan.
Pengolahan data dan informasi hasil wawancara dan observasi di lapangan dibagi
menjadi dua, yakni: pengolahan hasil wawancara persepsi secara deskriptif. Metode yang kedua dengan membuat prakiraan aliran kas (cash flow) data-data hasil identifikasi pendapatan dan biaya yang terjadi dalam kemitraan. Kemudian dihitung kriteria penilaiannya dengan menggunakan program Microsoft Excel Office XP. Kriteria penilaian tersebut meliputi Break Even Point (BEP), Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV).
dan Benefit Cost Ratio (BCR).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor yang mendorong pihak PT Toba
Pulp Lestari, Tbk. untuk melaksanakan kemitraan adalah: mengantisipasi kembali terjadinya konflik sosial akibat kurangnya pemberdayaan masyarakat lokal, adanya pembagian keuntungan dimana masyarakat turut memperoleh keuntungan dalam pengelolaan hutan,
terbukanya kesempatan bagi pihak perusahaan dalam pengembangan ekonomi masyarakat
sekitar hutan, perampingan struktur organisasi bidang pemanenan khususnya dan perusahaan pada umumnya, sehingga kegiatan perusahaan dapat lebih mudah dan terorganisir lebih rapi,..dst
Collections
- UT - Forestry Products [2377]