Permintaan LPG (Liquefied Petroleum Gas) Pedagang Martabak Kaki Lima dan Warung Tenda Pecel Lele di Kota Bogor.
View/ Open
Date
2012Author
Sitompul, Tiurmaida Krisanty
Sinaga, Bonar M.
Hastuti
Metadata
Show full item recordAbstract
Kenaikan harga minyak mentah dunia dan menipisnya cadangan minyak
bumi dalam negeri memberikan dampak terhadap meningkatnya beban subsidi
BBM dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Salah satu upaya
pemerintah yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah melalui
kebijakan konversi minyak tanah bersubsidi menjadi LPG 3 kg. Program konversi
minyak tanah menjadi LPG yang sudah dilaksanakan kurang lebih empat tahun
memberikan pengaruh pada pola konsumsi energi pada rumah tangga dan usaha
mikro. Usaha mikro yang banyak menggunakan bahan bakar dalam proses
produksinya diantaranya adalah pedagang makanan kaki lima. Penelitian ini
dilakukan untuk mengkaji tentang permintaan LPG pedagang makanan dalam hal
ini pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele. Tujuan penelitian
ini secara khusus yaitu : (1) mengidentifikasi karakteristik pedagang martabak
kaki lima dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor yang menggunakan LPG
sebagai bahan bakarnya, (2) menganalisis permintaan LPG pedagang martabak
kaki lima dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, dan (3) menganalisis pendapatan usaha pedagang martabak
kaki lima dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor.
Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor, selama bulan Oktober 2011 sampai
dengan Juni 2012. Karakteristik pedagang martabak kaki lima dan warung tenda
pecel lele di Kota Bogor dianalisis dengan analisis deskriptif dengan tabulasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan LPG pedagang martabak kaki lima
dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor dianalisis dengan analisis explanatory
dengan menggunakan model regresi linear berganda dengan metode estimasi
Ordinary Least Squares (OLS). Pendapatan usaha pedagang martabak kaki lima
dan warung tenda pecel lele dianalisis dengan analisis deskriptif dengan
menggunakan analisis pendapatan usaha.
Faktor-faktor yang berpengaruh nyata pada taraf = 10 persen terhadap
permintaan LPG pedagang martabak kaki lima yaitu harga LPG, harga telur ayam,
jumlah tenaga kerja, dan dummy jenis martabak, sedangkan pada fungsi
permintaan LPG oleh pedagang warung tenda pecel lele variabel yang
berpengaruh nyata pada taraf = 10 persen adalah harga minyak goreng, jumlah
tenaga kerja, dan dummy masakan bebek. Analisis pendapatan usaha
menunjukkan usaha martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele adalah usaha
yang cukup menguntungkan untuk dijalankan. Nilai R/C ratio atas biaya total ratarata
pada pedagang martabak kaki lima adalah 1.42 sedangkan pada pedagang
warung tenda pecel lele adalah 1.45.