Analisis Pemasaran Ayam Ras Pedaging (Broiler) di Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi saluran pemasaran, fungsifungsi
pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran, dan menganalisis
efisiensi pemasaran ayam ras pedaging pada ketiga pola usahaternak di
Kecamatan Gunung Sindur melalui marjin pemasaran, farmer’s share serta rasio
keuntungan dan biaya pemasaran. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan
Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara tertuju
(purposive) dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Gunung Sindur merupakan
salah satu daerah terbesar dalam memproduksi ayam ras pedaging di Kabupaten
Bogor. Pengambilan responden peternak maupun lembaga pemasaran dilakukan
dengan menggunakan metode snowball sampling. Lokasi untuk lembaga
pemasaran ditelusuri sesuai dengan saluran pemasaran yang terbentuk tetapi
masih dalam wilayah Jabodetabek.
Hasil penelitian menunjukan terdapat lima saluran pemasaran ayam ras
pedaging di Kecamatan Gunung Sindur. Saluran pemasaran satu: Peternak ->
Perusahaan Inti -> Pedagang Pengecer -> Konsumen. Saluran pemasaran satu
terdapat pada ketiga pola usahaternak ayam ras pedaging baik peternak plasma,
peternak semi plasma, maupun peternak mandiri. Saluran pemasaran dua:
Peternak Mandiri -> Pedagang Pengumpul -> Pedagang Pengecer ->Konsumen.
Saluran pemasaran tiga: Peternak Mandiri -> Pedagang Pengumpul ->
Konsumen Antara -> Konsumen. Saluran pemasaran empat: Peternak Mandiri ->
Pedagang Pengecer -> Konsumen. Saluran pemasaran dua, saluran pemasaran
tiga dan saluran pemasaran empat terdapat pada peternak mandiri. Saluran
pemasaran lima: Peternak -> Konsumen Antara -> Konsumen. Saluran
pemasaran lima terdapat pada saluran pemasaran dua peternak semi plasma dan
saluran pemasaran lima peternak mandiri.
Lembaga pemasaran yang terlibat dalam memasarkan ayam ras pedaging
ada tiga, yaitu perusahaan inti, pedagang pengumpul, dan pedagang pengecer.
Fungsi pemasaran perusahaan inti meliputi fungsi penjualan, penyimpanan,
informasi pasar, penanggungan resiko, dan pembiayaan. Pedagang pengumpul
berperan pada saluran dua dan saluran tiga pada peternak mandiri. Fungsi
pemasaran pedagang pengumpul pada saluran dua meliputi fungsi pembelian,
penjualan, pengangkutan, penyimpanan, penanggungan resiko, grading dan
pembiayaan. Sedangkan pada saluran tiga tidak melakukan fungsi penyimpanan
akan tetapi melakukan fungsi pemrosesan. Fungsi pemasaran pedagang pengecer meliputi fungsi pembelian, penjualan, pengangkutan, pemrosesan, penanggungan
resiko, grading dan pembiayaan.
Analisis efisiensi pemasaran dilihat dari segi marjin pemasaran, farmer’s
share, dan rasio keuntungan dan biaya pemasaran. Marjin pemasaran saluran satu
peternak plasma adalah Rp 5,739/kg. Marjin pemasaran saluran satu peternak
semi plasma adalah Rp 7,192/kg. Marjin pemasaran saluran satu peternak mandiri
adalah Rp 6,857/kg. Marjin pemasaran saluran dua peternak mandiri adalah Rp
7,876/kg. Marjin pemasaran saluran tiga peternak mandiri adalah Rp 1,700/kg.
Marjin pemasaran saluran empat peternak mandiri adalah Rp 4,524/kg.
Berdasarkan marjin pemasaran, saluran pemasaran yang paling efisien adalah
saluran pemasaran tiga peternak mandiri. Dari ketiga pola usahaternak pada
saluran pemasaran satu yang paling efisien pada peternak plasma.
Farmer’s share saluran satu peternak plasma adalah 74.5 %. Farmer’s
share saluran satu peternak semi plasma adalah 68.1 %. Farmer’s share saluran
dua peternak semi plasma adalah 100 %. Farmer’s share saluran satu peternak
mandiri adalah 69.5 %. Farmer’s share saluran dua peternak mandiri adalah 67.6
%. Farmer’s share saluran tiga peternak mandiri adalah 92.3 %. Farmer’s share
saluran empat peternak mandiri adalah 78.7 %. Farmer’s share saluran lima
peternak mandiri adalah 100 %. Berdasarkan farmer’s share, saluran pemasaran
yang paling efisien adalah saluran pemasaran dua pada peternak semi plasma dan
saluran pemasaran lima pada peternak mandiri. Hal ini karena peternak langsung
menjual ayam ras pedaging kepada konsumen antara. Selain itu farmer’s share
terbesar lainnya diperoleh pada saluran pemasaran tiga peternak mandiri. Hal ini
karena pedagang pengumpul langsung menjual kepada konsumen antara dalam
bentuk karkas.
Rasio keuntungan dan biaya pemasaran pedagang pengecer pada saluran
satu peternak plasma adalah 5.8. Rasio keuntungan dan biaya pemasaran
pedagang pengecer pada saluran satu peternak semi plasma adalah 7.7. Rasio
keuntungan dan biaya pemasaran pedagang pengecer pada saluran satu peternak
mandiri adalah 7.2. Rasio keuntungan dan biaya pemasaran pedagang pengumpul
pada saluran dua peternak mandiri adalah 0.5. Rasio keuntungan dan biaya
pemasaran pedagang pengecer pada saluran dua peternak mandiri adalah 6.8.
Rasio keuntungan dan biaya pemasaran pedagang pengumpul pada saluran tiga
peternak mandiri adalah 1.3. Rasio keuntungan dan biaya pemasaran pedagang
pengecer pada saluran empat peternak mandiri adalah 4.9. Berdasrkan rasio
keuntungan dan biaya pemasaran, pedagang pengecer yang paling efisien terdapat
pada saluran pemasaran satu peternak semi plasma dan pedagang pengumpul yang
paling efisien terdapat pada saluran pemasaran tiga peternak mandiri.
Berdasarkan hasil analisis efisiensi pemasaran ayam ras pedaging pada
ketiga pola usahaternak di Kecamatan Gunung Sindur dari segi marjin pemasaran,
farmer’s share dan rasio keuntungan dan biaya pemasaran belum efisien. Hal ini
karena marjin pemasaran yang diperoleh masih cenderung tinggi, farmer’s share
yang diperoleh masih rendah, dan rasio keuntungan dan biaya pemasaran yang
diperoleh tidak merata.