Kelimpahan dan Komposisi Fitoplankton Penghasil Geosmin dan MIB (2-Metilisoborneol) Penyebab Citarasa Lumpur pada Ikan di Waduk Cirata
View/ Open
Date
2005Author
Dewi, Leviena
Effendi, Hefni
Soewardi, Kadarwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyebab citarasa lumpur pada beberapa jenis ikan air tawar dan payau ekonomis penting yaitu dua senyawa organik hasil metabolit sampingan yaitu geosmin dan 2- metilisoborneol (MIB) yang dihasilkan oleh golongan alga biru (Cyanobacteria). fungi dan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan komposisi fitoplankton penghasil citarasa lumpur pada ikan di daerah KJA dan hubungannya dengan parameter fisika-kimia perairan.
Hasil analisa fitoplankton pada tiga stasiun (6 sub stasiun) telah ditemukan 27 genus fitoplankton yang berasal dari lima kelas yaitu kelas Cyanophyceae (10 genus), Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Dinophyceae dan Euglenophyceae. Dari 27 genus yang temukan lima diantaranya sebagai penghasil senyawa bercitarasa lumpur (geosmin dan MIB), yaitu Anabaena, Aphanizomenon, Lyngbya, Oscillatoria, dan Phormidium. Kelima genus fitoplankton ini berasal dari satu kelas Cyanophyceae.
Dari data kualitas fisika-kimia perairan selama penelitian konsentrasi NH-N tergolong tinggi, sedangkan kadar oksigen terlarut (DO) yang didapat tergolong rendah-sedang Kadar ammonia yang tinggi ini diduga dihasilkan dari proses dekomposisi di perairan sehingga keadaan oksigen terlarut menjadi rendah.
Analisis komponen utama (PCA) yang dilakukan terhadap data rataan selama pengamatan pada permukaan perairan di Waduk Cirata menghasilkan matriks korelasi yang menunjukkan keberadaan fitoplankton penghasil senyawa geosmin dan MIB berkorelasi positif dengan suhu, pH, DO dan NH, dan mempunyai hubungan korelasi yang negatif dengan kecerahan dan kelimpahan fitoplankton lainnya.
Sedangkan parameter NO, dan PO, tidak berpengaruh nyata terhadap kelimpahan fitoplankton penghasil senyawa geosmin dan MIB korelasi antar data parameter rataan di kedalaman eufotik. Hasil matriks menunjukkan bahwa keberadaan fitoplankton penghasil senyawa geosmin dan MIB berkorelasi positif dengan pH, DO, NH, dan kelimpahan fitoplankton lainnya, sedangkan nilai yang berkorelasi negatif terhadap kelimpahan fitoplankton penghasil senyawa geosmin dan MIB yaitu parameter suhu, NO,, kecerahan dan PO4.