Studi pertumbuhan dan beberapa aspek reproduksi rajungan Portunus pelagicus di perairan Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat
Abstract
Rajungan merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, terutama untuk pasar luar negeri khususnya dalam bentuk olahan daging yang telah dipisah-pisahkan dari cangkangnya. Sampai saat ini rajungan masih didapat dari alam melalui usaha penangkapan yang secara otomatis memberikan tekanan terhadap populasinya di alam. Penelitian tentang pertumbuhan dan reproduksi rajungan sangat diperlukan untuk mengetahui laju pertumbuhannya sehingga dapat diperkirakan pertambahan populasinya dalam jangka waktu tertentu serta untuk mengetahui tingkat rekruitmen populasinya sehingga dapat dijadikan dasar upaya perlindungan dan pengelolaan sumberdaya hayati rajungan di Perairan Mayangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang aspek pertumbuhan dan repoduksi rajungan serta memberikan informasi dasar bagi usaha pengelolaan sumberdaya hayati di Perairan Mayangan, sehingga pemanfaatannya sebagai pendapatan masyarakat Desa Mayangan, sumber protein dan sumber devisa dapat terus ditingkatkan.
Penelitian ini dilakukan di Perairan Mayangan, Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat selama sebelas bulan dari bulan Februari hingga Desember 2003. Contoh rajungan yang diteliti merupakan hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan jaring rajungan yang dimodifikasi dari jaring loang dan bubu ukuran 25x70 cm. Contoh rajungan yang ditangkap langsung diawetkan dengan formalin 10% dalam wadah contoh untuk kemudian dianalisa di Laboratorium Ekobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.
Analisa data dilakukan terhadap hubungan panjang karapas-berat, lebar karapas- berat, panjang-lebar karapas, faktor kondisi, nisbah kelamin, pertama matang gonad, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan diameter telur..
Jumlah rajungan yang diperoleh selama penelitian sebanyak 556 ekor terdiri dari 251 ekor jantan dan 305 ekor betina. Kisaran panjang karapas, lebar karapas dan berat tubuh rajungan jantan masing-masing berkisar antara 29,30-82,30 mm, 63,40-159,70 mm dan 9,74-323,18 gram. Sedangkan untuk betina masing-masing 27-78,10 mm, 59,30-163 mm dan 10,71-294,97 gram.
Dari penelitian ini ditemukan rajungan yang sedang molting dan yang tidak molting baik pada jantan maupun betina. Pada rajungan jantan yang tidak molting maupun yang
sedang molting berdasarkan hubungan panjang karapas dan berat tubuh maupun hubungan lebar karapas dan berat tubuh didapatkan pola pertumbuhan allometrik positif (b>3). Pada
rajungan betina didapatkan hanya pada hubungan lebar karapas dengan berat tubuh
rajungan yang tidak molting yang memiliki pola pertumbuhan allometrik positif (b>3).
Sedangkan pada hubungan panjang karapas dengan berat tubuh baik yang tidak molting
maupun yang sedang molting dan hubungan lebar karapas dengan berat tubuh yang sedang
molting pada rajungan betina didapatkan pola pertumbuhan allometrik negatif (b<3).
Berdasarkan nilai R² didapatkan pada hubungan lebar karapas dengan berat karapas lebih