Pengujian keutuhan tudung akrosom sperma pada semen segar dan semen beku sapi
Abstract
Salah satu aspek penting dalam penilaian kualitas sperma adalah penentuan persentase akrosom utuh, akrosom adalah organel sekretori asam yang berisi enzim hidrolitik yang penting untuk penetrasi sperma melalui zona pelusida dan fusi dengan oosit selama proses fertilisasi. Rusaknya akrosom dapat terjadi karena perubahan degeneratif pada membran selama pembekuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tudung akrosom utuh (TAU) semen segar dan semen beku dari tiga bangsa sapi yang berbeda. Enam ekor sapi dewasa kelamin terdiri dari 2 Friesian Holstein (FH), 2 Simmental dan 2 Limousin milik Balai Inseminasi Buatan (BIB) yang digunakan sebagai sumber semen dalam penelitian ini. Koleksi semen dan pengolahan dilakukan sesuai protokol BIB tersebut. Pengujian akrosom dievaluasi menggunakan mikroskop fase kontras yang pada semennya telah dicampurkan dengan larutan formol-saline. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TAU semen segar sapi FH lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan sapi Simmental dan Limousin. Pada semua bangsa sapi, persentase TAU setelah thawing terjadi penurunan yang signifikan dibandingkan dengan semen segar. Penurunan TAU dari semen segar ke semen beku sebesar 5.6-7.07%.