Pengujian morfologi sperma dari semen segar dan semen beku pada sapi
Abstract
Evaluasi morfologi sperma merupakan komponen penting dari spermiogram
dan evaluasi andrologi. Proses kriopreservasi akan menurunkan motilitas
sperma, keutuhan akrosom, viabilitas serta morfologi sperma. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari pengaruh kriopreservasi terhadap morfologi sperma.
Semen diperoleh dari 6 ekor sapi, terdiri atas 2 Friesian Holstein (FH), 2
Simmental dan 2 Limousin. Semen dikoleksi dan diproses sesuai dengan protokol
yang dibuat oleh balai inseminasi. Morfologi sperma primer dievaluasi
menggunakan mikroskop cahaya dengan pewarnaan carbolfuchsin dari preparat
ulas yang telah dikering-udarakan dan morfologi sperma sekunder diamati
menggunakan mikroskop fase kontras dari preparat basah semen yang difiksasi
dalam larutan isotonik formol-saline. Hasil menunjukkan bahwa sapi Limousin
memiliki abnormalitas primer terendah dan tertinggi pada abnormalitas sperma
sekunder (p<0.05) dibandingkan dengan sapi FH dan Simmental. Proses
kriopreservasi meningkatkan abnormalitas sperma primer pada sapi Simmental
dan abnormalitas sperma sekunder pada sapi FH. Secara keseluruhan total
morfologi sperma abnormal selama kriopreservasi dari 3 breed sapi yang diuji
berkisar 1.14-1.31%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa proses kriopreservasi di
Balai Inseminasi Buatan (BIB) tidak mempengaruhi morfologi sperma.