Analisis Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraan dan Mandiri di Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis struktur biaya dan pendapatan
usahaternak ayam ras pedaging pada peternak kemitraan (peternak plasma dan
semi plasma) dan peternak mandiri. Penelitan ini dilakukan di Kecamatan Gunung
Sindur Kabupaten Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui peninjauan lapangan dan
wawancara dengan responden di lokasi penelitian. Adapun data sekunder
diperoleh dari beberapa instansi terkait meliputi Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Bogor, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Kecamatan
Gunung Sindur, dan studi pustaka lainnya baik media cetak, yaitu teks book,
skripsi, tesis, maupun media elektronik seperti internet. Sampel peternak terdiri
dari peternak mandiri dan peternak kemitraan. Pada peternak kemitraan dibedakan
menjadi dua yaitu peternak plasma dan peternak semi plasma. Jumlah peternak
responden yang diambil sebanyak 70 peternak yang terdiri dari 30 peternak
mandiri, 16 peternak plasma, dan 24 peternak semi plasma. Pengambilan sampel
peternak dibedakan berdasarkan skala usaha yang terdiri dari skala usaha I
(< 5.000 ekor) dan skala usaha II (≥ 5.000 ekor). Metode pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan struktur biaya, pakan
merupakan komponen biaya terbesar pada masing-masing tipe peternak dengan
persentase peternak semi plasma sebesar 59,55 persen, peternak mandiri sebesar
56,70 persen, dan peternak plasma sebesar 55,53 persen. Jika dibedakan
berdasarkan antar skala usaha maka biaya produksi per kg pada peternak skala
usaha II lebih kecil dari skala usaha I, baik pada peternak mandiri maupun
peternak kemitraan. Perbedaan masing-masing skala usaha menunjukkan bahwa
manajemen usahaternak ayam ras pedaging yang dilakukan peternak pada skala
usaha II lebih baik dibandingkan skala usaha I. Berdasarkan tipe peternak dan
skala usaha menunjukkan bahwa pendapatan usahaternak ayam ras pedaging pada
peternak mandiri lebih besar dibandingkan peternak plasma dan peternak semi
plasma, baik pendapatan atas biaya tunai maupun biaya total. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai R/C rasio peternak mandiri (1,20) yang lebih besar dari peternak
plasma (1,16) dan peternak semi plasma (1,07) sehingga kegiatan usahaternak
yang dilakukan peternak mandiri lebih menguntungkan. Peternak skala usaha II
menghasilkan pendapatan atas biaya tunai dan biaya total yang lebih besar
dibandingkan peternak skala usaha I, baik pada peternak mandiri maupun
peternak kemitraan. Hal ini juga ditunjukkan dengan nilai R/C rasio peternak
skala usaha II yang lebih besar dari skala usaha I sehingga keuntungan yang
diperoleh peternak skala usaha II lebih besar. Hasil uji beda pendapatan
menunjukkan hanya pendapatan atas biaya total yang terdapat perbedaan
signifikan terhadap rata-rata pendapatan antara peternak kemitraan (peternak
plasma dan semi plasma) dengan peternak mandiri.