Studi Beberapa Aspek Biologi Udang Api api (Mefnpeizneus moizoceros Pabr.) di Perairan Sekitar Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara.
Abstract
Perairan sekitar Hutan Lindung Angke Kapuk lnerupakan daerah mangrove yang mendukung keanekaragainan flora dan fauna dari koinunitas terestrial dan akuatik. Mangrove memiliki peranan menjaga keseimbangan biota laut dan lnerupakan lingkungan hidup yang baik bagi pembesaran dan pendewasaan udang, salah satunya adalah udang api api (Melupe~zueuisi 7or7oce~osF abr.). Udang api api tennasuk jenis udang yang bernilai ekonomis penting dan secara ekologis ineinpunyai peranan penting dalain siklus rantai lnakanan dan transfer energi. Penelitian ini bertujuan untuk meinpelajari beberapa aspek biologi udang api api seperti distribusi frekuensi panjang, tingkat keinatangan gonad dan nisbah kelamin, hubungan panjang karapas dan berat total dan koinposisi inakanan alami Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - September 2000 di perairan sekitar Hutan Lindung Angke Kapuk, Kelurahan Kapuk Muara, Icecamatan Penjaringan, Jakarta Utara yang berada pada posisi 106' 46' LU - 106" 37' BT. Pengainbilan sampel udang dengan inenggunakan bubu, dilakukan tiap dua ~ninggus ebanyak empat kali. Pengulnpulan data jenis kelamin, panjang karapas, berat total dan lnakanan alami dilakukan di laboratorium. Pengukuran kualitas air dilakukan sebanyak dua kali, paitu pada bulan Juli dan Agustus. Pengukuran suhu, pH, oksigen terlarut dan salinitas dilakukan di lapangan, sedangkan amoniak dan kekeruhan diukur di laboratoriurn. Pengukuran terhadap parameter fisika kilnia perairan selama penelitian menunjukkan nilai kisaran suhu harian sebesar 27 - 32,2 'c, kekeruhan berkisar antara 3 - 22 NTU. Kisaran nilai pH antara 7 - 9, konsentrasi oksigen terlarut harian berkisar antara 6,5 - 8,8 mgil, salinitas antara 25 - 32 O/Q~d an kisaran ainoniak antara 0,11 - 0,76 mg/l. Kisaran parameter - parameter tersebut dapat dikatakan layak dan masih mendukung pertumbuhan serta kehidupan udang api api. Hasil analisa terhadap 267 ekor udang api api jantan dan 3 1 1 ekor udang api api betina diperoleh persamaan sebagai berikut : Wjano, = 0,00051286 L2@ ( R=~ 93,8 %) Wbeti,=,, 0,00054954 L ~ ' ~ ~( R =~ 89,8 %) Hubungan panjang berat udang api api jantan maupun betina mengikuti pola pertumbuhan allometrik negatif. Jenis makanan udang api api terdiri dari kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, Dinophyceae, Protozoa, Cnidaria, Rotifera, Molluscs, Polychaeta dan Crustacea. Udang api api dikelompokkan kedalam hewan omnivora dan stenophagic, cenderung menyukai makanan dari kelas Crustacea dan Bacillariophyceae. Secara keseluruhan terlihat bahwa udang jantan dan betina yang tertangkap paling banyak ditemukan pada kisaran panjang karapas antara 25,5 - 28,O mm. Perbandingan kelarnin antara udang api api jantan dan betina mengikuti pola 1 : 1. Tingkat kematangan gonad udang betina 83,92 % belum matang gonad dan 16,08 % dalaln keadaan matang gonad. Judul