Analisis usaha dan manfaat KUD Mina bagi para nelayan: Studi kaasus pada KUD Mandiri Mina Bahari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang, Jawa Barat
Abstract
Peranan masyarakat nelayan sangat besar terhadap produksi ikan nasional, karena :ikan hasil
tangkapan mereka mernpakan bagian terbesar dad produksi ikm1 nasionaL Sebagai gambaran, pada tahun 1995 produksi perikanan di Indonesia mencapai 4 2J5 600 ton, di mana sebanyak 3 534 500 ton (83.8 %) mernpakan hasil tangkapan para nelayan, dan sisanya yang sekitar 16.2 % mernpakan basil budi daya.
Dilihat dari kaca mata ekonomi, masih banyak para nelayan yang hidup pada tingkat kesejahteraan
yang rendahb dengan penghasilan yang tidak menentu. Selain itu mereka selaku produsen, dalam
memasarkan ikan hasil tangkapannya, tidak mempunyai posisi penawaran yang kuat. Pada umumnya hasil produksi mereka masih dikuasai oleh para tengkulak, pedagang dan pengijon.
Mengingat kondisi masyarakat yang masih lemah tersebut, membentuk wadab bersama merupakan alasan yang tepat untuk mengatasi kesukaran hidup dan mencapai kesejahteraan bersama. Wadah yang sesuai dengan tujuan tersebut adalah koperasi. Untuk itu KUD Mina hadir dan berusaha meningkatkan kehidupan para nelayan ke tingkat yang lebih layak. Tetapi dalam perkembangannya, KUD Mina di Indonesia ada yang sudah berbasil dan ada yang tidak berhasil, baik, sebagai lembaga ekonomi maupun sebagai lembaga sosial bagi masyarakat nelayan. Salah satu contohnya adalah KUD Mina Bahari, di mana KUD perikanan ini sudah berhasil mengelola beberapa unit usaha secara mandiri. Tetapi masalahnya adalah sejauh mana keberbasilan tersebut dapat dirasakan oleh para nelayan anggotanya. Oleh karena itu, pada tulisan ini akan dianalisis pernnan unit pemasaran ikan dalam perkembangan KUD Mina, dan manfaat dari KUD Mina itu sendiri bagi para nelayan anggotanya.