Studi Beberapa Aspek Biologi Reproduksi Keong Macan (Babylonia Spirata Spirata, L.) Yang Dipelihara Pada Substrat, Suhu, Dan Salinitas Yang Berbeda
Abstract
Keong rnacan (Babylonia spirata spirata, L.) rnerupakan salah satu jenis gastropoda laut yang rnernpunyai nilai ekonornis yang dirnanfaatkan untuk tujuan ekspor. Di Indonesia keong rnacan ditangkap di perairan Teluk Pelabuhan Ratu. Dari waktu ke waktu hasil tangkapan keong rnacan di perairan Teluk Pelabuhan Ratu semakin menurun. Hal ini ditandai dengan rnengecilnya ukuran keong rnacan yang tertangkap. Untuk mengatasi kemungkinan buruk yang dapat terjadi diperlukan suatu upaya pelestarian. Budidaya rnerupakan salah satu alternatif dalarn rnengatasi kondisi tersebut. Untuk rnendukung kegiatan budidaya perlu adanya dukungan ilrnu pengetahuan dan teknologi terutama yang berkaitan dengan aspek biologi reproduksi yang rnencakup waktu pernijahan, faktor yang rnernpercepat pernijahan dan pertumbuhan keong rnacan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk rnengetahui beberapa aspek biologi reproduksi keong rnacan pada parameter lingkungan yang terkontrol yaitu salinitas, suhu, dan substrat. Penelitian dilakukan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Bojonegara, Serang, Banten. Sarnpel biota diarnbil dari perairan Teluk Pelabuhan Ratu kernudian dirnasukkan ke dalarn kontainer (styrofoam) yang telah diisi dengan es. Sesarnpainya di laboratoriurn keong rnacan diternpatkan dalarn bak adaptasi selarna serninggu dan diberi rnakan sekenyang-kenyangnya. Perlakuan yang dicobakan adalah substrat, suhu dan salinitas yang berbeda. Perlakuan substrat berupa batu, batu pasir, pasir batu, dan pasir. Perlakuan suhu yaitu 2b°C, 2B0C, 30°C, 32OC. Perlakuan salinitas yang dicobakan yaitu 27%0, 30%0, 33%0, 36%. Sebelum perlakuan keong macan diadaptasikan secara bertahap sarnpai pada kondisi yang diinginkan. Selama rnasa pemeliharaan, keong rnacan diternpatkan pada wadah berbeda untuk tiap-tiap perlakuan dengan rnengoptimalkan kandungan oksigen terlarut, sirkulasi air (perlakuan substrat) dan jumlah pakan. Pengamatan dilakukan setiap minggu selama dua belas rninggu kecuali untuk perlakuan salinitas yaitu selarna ernpat rninggu terhadap panjang lebar cangkang dan berat individu (berat cangkang beserta daging). Pengarnatan berat tubuh, berat gonad, dilakukan pada akhir pengarnatan dan apabila ada biota yang rnati selama perneliharaan. Hubungan panjang berat, laju pertumbuhan, faktor kondisi dan Indeks Kematangan Gonad dianalisa menggunakan analisa sidik ragarn dan uji Kruskall-Wallis, bila data tidak menyebar normal, pada selang kepercayaan 95%. Nilai b, nilai eksponen hubungan berat individu dengan panjang cangkang, yang diperoleh menunjukkan nilai yang tidak sama dengan 3 pada ketiga perlakuan. Nilai b tertinggi yang terdapat pada perlakuan substrat batu pasir yaitu 2,92, perlakuan suhu 32OC adalah 3,31 dan perlakuan salinitas 369'00 sebesar 2,16. Nilai b pada perlakuan substrat, suhu dan salinitas rnenunjukkan nilai yang tidak sama dengan 3 sehingga pola perturnbuhan keong rnacan mengikuti pola allornetrik. Laju pertumbuhan panjang dan berat keong macan yang cenderung kecil tiap perlakuan rnenunjukkan keong telah dewasa. Laju pert~lrnbuhan rata-rata panjang cangkang perlakuan substrat tertinggi terdapat pada perlakuan pasir yaitu 0.0029 rnm/minggu dan pertumbuhan rata-rata berat tertinggi adalah 0,0264 g/minggu pada perlakuan pasir batu. Pada perlakuan suhu didapatkan nilai yang kecil untuk laju perturnbuhan rata-rata panjang cangkang. Nilai tertinggi adalah 0,0032 rnrn/rninggu pada perlakuan suhu 30°C. Laju perturnbuhan rata-rata berat pada perlakuan suhu rnenunjukkan nilai negatif yang berarti terjadi pengurangan berat selarna rnasa pengarnatan. Penurunan berat terkecil adalah -0.0083 g/rninggu pada perlakuan suhu 26°C. Perlakuan suhu 30°C dan 32OC, jurnlah keong yang diarnati rnengalarni penurunan disebabkan kernatian individu. Laju perturnbuhan rata-rata panjang cangkang pada perlakuan salinitas diperoleh hasil yang kecil. Laju tertinggi untuk perturnbuhan panjang cangkang adalah 0,00036 rnrn/rninggu pada perlakuan salinitas 33Oh0. Laju perturnbuhan berat terlihat nilai laju yang negatif kecuali pada perlakuan salinitas 3O0/oo yaitu 0,0044 glrninggu. Hal ini karena salinitas 30%0 diduga rnendekati medium yang isoosrnotik. Nilai faktor kondisi (Kn) setiap perlakuan terlihat rnernpunyai variasi nilai yang kecil dan rnernpunyai kisaran nilai diantara 0,93 -. 1,07. Nilai Kn rata-rata tertinggi pada perlakuan substrat adalah 1,0067 pada substrat pasir, untuk perlakuan suhu adalah 1,0220 pada suhu 30°C dan perlakuan salinitas adalah 1,0005 pada salinitas 30°/oo. Faktor yang rnernpengaruhi nilai Kn antara lain adalah tingkat kernatangan gonad dan jurnlah konsurnsi pakan yang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Nilai Indeks Kernatangan Gonad (IKG) pada perlakuan substrat, tertinggi adalah 12,63% pada selang kelas 35,5-39,2 rnrn perlakuan substrat pasir dan IKG rata-rata tertinggi pada perlakuan substrat pasir yaitu 11,50%. IKG tertinggi perlakuan suhu terdapat pada selang kelas 38,O-39,4 mrn perlakuan suhu 30°C yaitu 12,81% dan nilai rata-rata IKG untuk keernpat perlakuan suhu tertinggi pada perlakuan suhu 3 2 ' ~ya itu 11,3O0/0. Kecepatan pernatangan gonad suhu 30°C lebih cepat tercapai yaitu pada selang kelas 38,O-39,4 rnrn. Pada perlakuan salinitas nilai IKG tertinggi terdapat pada perlakuan salinitas 30°/oo sebesar 10,91%. Nilai IKG perlakuan salinitas 27%0, 33%0, 36%0 rnernpunyai nilai yang tidak berbeda jauh yaitu berturut-turut 10,88%, 10,09%, dan 10,13%. Faktor yang berpengaruh pada proses pernatangan gonad adalah kondisi lingkungan ternpat tinggal biota antara lain seperti suhu, salinitas dan substrat. Berdasarkan hasil analisa sidik ragarn dan uji Kruskal-Wallis perlakuan substrat, suhu dan salinitas rnernpunyai pengaruh yang nyata terhadap panjang cangkang dan berat individu. Laju perturnbuhan panjang cangkang berbeda nyata kecuali pada perlakuan salinitas sedangkan laju perturnbuhan berat tidak berbeda nyata kecuali pada perlakuan salinitas. IKG perlakuan suhu dan substrat tidak rnernberikan pengaruh yang nyata kecuali untuk perlakuan salinitas.