Kajian kemitraan modal ventura antara usaha kecil agribisnis sayur mayur dengan perusahaan modal ventura daerah Jawa Barat (Kemitraan modaal ventura antara Puteri Segar dengan PT.Sarana Jabar Ventura
Abstract
Menurut Saragih (1996) bahwa pembangunan ekonomi nasional dalam abad 21 (pa ling tidak dalam
beberapa dekade awal) akan masih tetap berbasis pada pertanian secara luas. Pengadaan produk-produk pertanian tentunya merupakan suatu ha! yang mutlak dipe nuhi oleh suatu negara untuk mencukupi kebutuhan pangan dan kesehatan masyarakatnya. Kebutuhan akan produk pertanian yang berupa sayur-mayur guna pemenuhan kecukupan gizi juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Keberadaan usaha kecil di bidang pertanian merupakan sal.ab satu unsur penentu bagi terjaminnya
pengadaan komoditi pertanian di suatu negara. Oleh karena itu, maju mundur nya tingkat kegiatan
mereka akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan sek tor pertanian pada negara
bersangkutan. Dengan demikian, keberadaan usaha kecil patut di dukung dengan menciptakan iklim
yang kondusif bagi perkembangannya.
Menurut Tjakrawerdaya (1997), usaha kecil menengah di Indonesia menghadapi ken dala umum dalam hal permodalan, manajemen, akses terhadap informasi dan pasar, serta da lam hal penggunaan teknologi yang masih relatif sederhana. Tetapi kendala utama dan non utama usaha kecil menengah tidak selalu sama.
Kemitraan merupakan salah satu solusi yang dianggap baik oleh pemerintah di antara beberapa
alternatif yang ada. Bentuk kemitraan yang dijalankan perusahaan tidaklah selalu sama. Ada enam
bentuk kemitraan yang baku menurut Prawirokusumo (1996) yaitu : Kemit raan Pola Dagang, Kemitraan Pola Vendor, Kemitraan Pola Sub Kontrak, Kemitraan Pola PIR, Kemitraan Pola Waralaba dan Kemitraan Pola Pembinaan. Selain keenam pola tersebut ada satu pola lain menurut DepKop dan PPK (1994) yaitu Kemitraan Modal Ventura.
Collections
- UT - Agribusiness [4611]