Analisis Pendapatan Usahatani Tebu dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pengolahan Gula Merah di Tingkat Petani. Studi kasus di Desa Rejomulyo Kecamatan Kras Kabupaten Kediri Jawa Timur
Abstract
Tebu merupakan komoditas agribisnis yang sangat bergantung pada
subsistem agroindustri, karena tebu hams diolah terlebih dahulu sebelum
dikonsumsi sebagai gula. Pada daerah sentra tebu yang digolongan dalam tipe III,
berkembang industri pengolahan gula merah berbahan baku tebu.
Petani tebu di daerah yang memiliki pengolahan gula merah dapat memilih
bentuk produksi akhir usahataninya. Mereka dapat menjual tebu batangan atau
mengolah tebunya menjadi gula merah pengolahan akan memberi nilai tambah
bagi produk. Karena itu, petani yang mengolah tebunya menjadi gula rnerah
diduga akan menerima pendapatan dari usahatani tebu yang 1ebih tinggi
dib andingkan petani yang tidak mengolah tebunya (rnenjual tebu batangan).
Walaupun demikian, temyata masih banyak petani tebu yang memutuskan untuk
tidak mengolah tebunya menjadi gula merah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimanakah perbandingan
p endapatan yang diterima oleh petani yang mengolah tebunya menjadi gula merah
dibandin gkan petani yang memilih untuk tidak mengolah tebunya. Selain itu,
peneliti an ini juga akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepu tusan
petani untuk mengolah tebunya menjadi gula merah.
Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan biaya
produksi. Karena terdapat dua macam bentuk produksi, yaitu gula merah dan tebu
batangan, maka pada penelitian ini pendapatan akan dibagi menjadi pendapatan
gu1a merah dan pendapatan tebu batangan. Faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi keputusan petani untuk mengol ah tebunya menjadi gula merah
adalah jumlah tanggungan keluarga, pendapatan rumah tangga nontebu, luas
lahan, status lahan, dan pengalaman berusahatani tebu…dst
Collections
- UT - Agribusiness [4614]