Hubungan Kelembagaan Penyuluhan Dengan Peran Penyuluh Selaku Pekerja Pengembangan Masyarakat (Kasus Perubahan Kelembagaan Penyuluh Pertanian di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan kelembagaan
penyuluhan pertanian. Balai lnformasi dan Penyuluhan Pertanian (BIPP)
sebagai kelembagaan penyuluhan semula dikelola sebagai satuan
administrasi pangkal (satminkal) penyuluh pertanian. Sekarang
kelembagaan penyuluhan diserahkan pengelolaannya kepada dinas lingkup
pertanian (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perkebunan dan Dinas
Peternakan) dan Dinas Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Kapuas.
Penelitian ini bertempat di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah,
dan dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan September sampai Oktober
2004. Data penelitian dikumpulkan secara sederhana melalui metode
survey. Penyuluh yang menjadi responden da!am penelitian ini adalah (1)
penyuluh yang mengelola penyuluh di Kabupaten, (2) penyuluh yang
mengelola penyuluh di BPP, dan penyuluh yang bertugas di lapangan, dan
(4) empat orang sebagai informan dari penyuluh senior dan dua orang
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden,
wawancara dengan informan, observasi lapangan, dan dokumentasi. Data
yang diperoleh dari kuesioner merupakan data primer yang dianalisis
berdasarkan masing-masing subpokok bahasan, sesuai dengan rancangan…dst