Pengaruh Total Kredit, PDB, dan Tingkat Suku Bunga terhadap Perkembangan Jumlah Unit Usaha Berskala Kecil dan Menengah (UKM)
Abstract
Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang terbesar. Selain itu, peranan UKM dalam penyerapan angkatan kerja pun memiliki kontribusi yang sangat besar. Sumbangan sektor UKM terhadap PDB juga sangat besar. Menurut data dari BPS dan Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Kontribusi UKM terhadap PDB Indonesia pada tahun 2007 mencapai 53,6 %. Sehingga sektor UKM merupakan sektor yang penting terhadap perekonomian Indonesia. Selain menjadi sektor yang penting terhadap perekonomian di Indonesia, sektor UKM juga sebagai sektor yang tahan terhadap krisis ekonomi. Berdasarkan prospek usaha, UKM merupakan sektor yang potensial yang dapat menciptakan nilai tambah. Akan tetapi, kenyataan menunjukan bahwa UKM belum maksimal dikembangkan, terbukti dengan banyaknya kekurangan yang menghambat UKM untuk berkembang. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh yaitu dalam hal permodalan. Hal tersebut menghambat UKM untuk meningkatkan skala produksi dan perluasan skala usaha. Sehingga meskipun potensial dalam penciptaan lapangan kerja, akan tetapi dengan hambatan tersebut akan menghambat pula proses penyerapan tenaga kerja dan perluasan usaha. Peranan sektor UKM yang potensial tidak dapat tercapai dengan optimal jika kendalakendala yang dihadapi sektor UKM tidak segara dipecahkan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi di Indonesia terhadap perkembangan UKM di Indonesia, serta mengukur pengaruh dunia perbankan terhadap pertumbuhan UKM di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder, Time Series tahun 2000 – 2008. Penelitian ini menggunakan dua metode pendekatan, metode kualitatif untuk menganalisis bagaimana hubungan antara peningkatan jumlah unit usaha sektor UKM dengan tingkat suku bunga, total PDB, dan total kredit sektor UKM. Sedangkan metode kuantitatif untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Adapun peranti lunak (Software) yang digunakan pada saat proses pemasukan data adalah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007, sedangkan pada saat pengolahan data menggunakan Minitab. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Variabel total kredit, dan PDB mempunyai pengaruh yang berbanding lurus terhadap peningkatan jumlah unit usaha berskala kecil dan menengah, sedangkan tingkat suku bunga yang berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah unit usaha berskala kecil dan menengah. Variabel tingkat suku bunga berpengaruh sangat dominan terhadap peningkatan jumlah unit usaha berskala kecil dan menengah. Koefisien variabel suku bunga pada hasil pengolahan data adalah sebesar – 634414, ini berarti bahwa penurunan suku bunga sebesar 1 % dapat meningkatkan jumlah unit usaha sebesar 634414 unit usaha. Selain itu, peningkatan jumlah UKM di Indonesia juga membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia.