Analisis proses keputusan konsumen dalam pembelian susu WRP body shape
Abstract
PT. Nutrifood Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang minuman dan makanan kesehatan. Salah satu produk dari PT. Nutrifood Indonesia adalah WRP. WRP (Weight Reduction Program) merupakan program penurunan berat badan yang sehat dengan menggunakan prinsip kalori terkontrol. Saat ini sudah ada inovasi dari produk WRP yaitu susu WRP Body Shape. Susu WRP Body Shape merupakan susu tinggi protein dan kalsium, serta rendah lemak yang dilengkapi dengan CLA dan L-Camitene untuk membentuk tubuh yang kencang dan proporsional bentuknya. Produk susu WRP Body Shape tersedia dalam 2 rasa yaitu IRP Body Shape Honeydew. Erappe.dan WRP-Body-Shape Chococino. Dalam setiap iklannya produk susu WRP Body Shape membidik konsumen wanita dewasa yang mendambakan tubuh langsing. Sebelum susu WRP Body Shape masuk pasaran. belum ada susu bubuk yang secara khusus dibuat untuk pelangsing bagi segmen wanita dewasa.
Mengingat susu IVRP Body Shape adalah susu baru, maka dapat menjadi
salah satu hambatan didalam pemasaran susu WRP Body Shape. Salah satu
hambatanya, yaitu dalam meraih pasar sasarannya dan penjualan. Konsumen
mempunyai persepsi dan kebutuhan yang berbeda terhadap atribut kualitas susu
WRP Body Shape. Berdasarkan uraian di atas maka masalah penelitian yang akan
dianalisis dapat dirumuskan sebagai berikut: (1). Bagaimana proses pembelian
dan pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen susu WRP
Body Shape? (2). Bagaimana penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan
dan kinerja dari atribut susu WRP Body Shape? (3). Bagaimana kepuasan
konsumen terhadap atribut kualitas susu WRP Body Shape? (4). Berapa kisaran
harga susu WRP Body Shape yang dapat diterima oleh konsumen ? (5).
Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan dengan tepat
melalui bauran pemasaran pada susu WRP Body Shape?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1). Menganalisis proses pembelian dan pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen susu WRP Body Shape, (2). Menganalisis penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut susu WRP Body Shape, (3). Menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut kualitas susu WRP Body Shape, (4). Mengetahui kisaran harga susu WRP Body Shape yang dapat diterima oleh konsumen, dan (5). Menyusun alternatif strategi pemasaran melalui bauran pemasaran susu WRP Body Shape.
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bogor pada bulan Januari sampai
Februari 2007. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik penarikan sampel adalah accidental sampling karena sampling frame tidak diketahui dengan pasti, jumlah sampel sebanyak 60 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan (1) Tabulasi deskriptif, untuk mengelompokkan proses keputusan pembelian susu WRP Body Shape dalam bentuk tabel, (2) Important Performance Analysis untuk menganalisis kepuasan pelanggan dengan mengukur atribut dari tingkat kepentingan dan kinerja susu WRP Body Shape, (3) Customer Satisfaction index untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen, serta (4) Analisis sensitivitas harga, untuk menentukan kisaran harga yang dapat diterima konsumen dan harga optimal yang dapat diterapkan perusahaan.
Proses keputusan-pembelian susu-WRP-Body-Shape-dimulai dari pengenalan kebutuhan, konsumen-susu_WRP Body Shape termotivasi.oleh alasan untuk melangsingkan tubuh serta manfaat yang dicari juga untuk melangsingkan. Umumnya merasa ada yang kurang jika tidak membeli susu WRP Body Shape. Sebagian besar responden mendapatkan informasi dari iklan di TV. Responden lebih memperhatikan manfaat dan kandungan gizi yang menjadi pertimbangan awal pembelian dan sebagai indikator kualitas susu WRP Body Shape. Pembelian susu WRP Body Shape dilakukan di supermarket dengan sekalian belanja bulanan, dan jumlah kemasan yang dibeli umumnya lebih dari tiga kemasan per bulannya. Rasa yang paling banyak disukai oleh responden adalah rasa Chococino. Setelah melakukan pembelian terhadap susu WRP Body Shape, umumnya responden merasa puas.
Berdasarkan hasil analisis IPA maka Atribut yang harus diprioritaskan perbaikan kinerjanya adalah harga dan efek melangsingkan tubuh. Sedangkan atribut yang harus dipertahankan kinerjanya pada saat ini adalah kelezatan Citrarasa susu, kandungan gizi, manfaat kesehatan, label tanggal kadaluarsa, dan label halal. Atribut yang menjadi prioritas rendah meliputi volume (isi), variasi rasa, dan aroma. Atribut yang meliputi kepopuleran merek, tampilan kemasan, promosi iklan, acara kontes miss WRP. dan kemudahan memperoleh merupakan atribut yang dinilai berlebihan tingkat kinerjanya oleh konsumen. Indeks kepuasan konsumen secara keseluruhan yang berhasil dicapai PT. Nutrifood Indonesia sebesar 0,71466 artinya perusahaan memuaskan 71,46 persen dari harapan
maksimal konsumen.
Berdasarkan analisis sensitivitas harga maka kisaran harga yang dapat diterima oleh konsumen (RAP) berada pada kisaran harga Rp 19.000-Rp 29.000, oleh sebab itu jika perusahaan ingin mengubah harga sebaiknya tidak kurang dari Rp 19.000 dan tidak lebih dari Rp 29.000 karena harga itu dinilai terlalu murah dan terlalu mahal oleh konsumen. Harga optimal yang terbentuk adalah sebesar Rp 25.000. Harga tersebut sudah sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pihak perusahaan...
Collections
- UT - Agribusiness [4618]