Kemampuan silang ubi jalar (Ipomoea batatas (L) Lamp.) berdaging umbi jingga dengan Ipomoea trifida Diploid
View/ Open
Date
2001Author
Purba, Defita Osriany
Hartana, Alex
Hadisunarso
Metadata
Show full item recordAbstract
Ubi jalar berdaging umbi jingga mengandung karoten yang dapat berfungsi sebagai pembentuk vitamin A. Warna jingga pada ubi jalar dikontrol sejumlah gen dalam kromosom. Salah satu upaya untuk mempermudah mempelajari pewarisan warna jingga ubi jalar adalah dengan mengurangi jumlah kromosom melalui persilangan dengan kerabat liar diploid. Kerabat liar diploid yang digunakan adalah Ipomoea trifida. Penelitian ini bertujuan mempelajari kemampuan persilangan ubi jalar berdaging umbi jingga dengan Ipomoea trifida diploid.
Klon ubi jalar yang digunakan sebagai tetua betina adalah T4, T5, G22, Joang, Prambanan, Ciceh 32, S138, B063, B088. Umur dan periode berbunga klon ubi jalar yang digunakan tidak sama. Klon yang paling cepat berbunga adalah T4 dan T5, sedangkan klon paling lambat berbunga adalah B063 dan B088. Klon T4, T5, S138, dan Joang berbunga lebat (lebih dari 500 bunga), sedangkan klon G22, B063, B088 berbunga sedikit (di bawah 100 bunga). Dari 9 klon tanaman ubi jalar yang digunakan sebagai tetua betina, hanya 7 klon berhasil membentuk kapsul berbiji. Klon paling banyak menghasilkan biji adalah S138. Keberhasilan perkecambahan sangat rendah berkisar dari 0-21 kecambah. Klon ubi jalar yang berpotensi sebagai tetua betina yang menghasilkan zuriat berumbi adalah $138, Joang, dan T5. Semua daging umbi zuriat hasil silangan berwarna kuning, sedangkan warna kulit umbi putih, merah muda, dan merah. Pengamatan preparat kromosom klon ubi jalar sebagai tetua betina, klon Ipomoea trifida sebagai tetua jantan, dan zuriat hasil silangan berturut-turut mempunyai 90, 30, dan 60 kromosom.
Collections
- UT - Biology [2159]