Analisis komposisi alkaloid daun handeuleum (Graptophyllum pictum (Linn), Griff) yang dibudidayakan dengan taraf nitrogen yang berbeda
View/ Open
Date
2001Author
Purba, Riorita Doharta
Darusman, Latifah K
Purwakusumah, Edy Djauhari
Metadata
Show full item recordAbstract
Tumbuhan yang berkhasiat obat sudah banyak mendapat perhatian untuk diteliti dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini juga didukung oleh keanekaragaman dan kekayaan sumber daya hayati yang dimiliki Indonesia. Handeuleum merupakan salah satu tanaman obat yang telah lama digunakan dan mengandung senyawa alkaloid sebagai senyawa bioaktif yang bernitrogen yang mempunyai efek farmakologis. Jika hanya dipanen dari alam, maka akan terjadi kepunahan dan kemungkinan komposisi metabolit sekundernya tidak terstandar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat pengaruh teknik budi daya dengan taraf nitrogen yang berbeda terhadap kadar dan jenis alkaloid pada daun handeuleum.
Sebagai basa, alkaloid diekstraksi dari tanaman dengan pelarut metanol yang bersifat asam (HCI 10%) kemudian diendapkan dengan amonia pekat. Selanjutnya ekstrak kasar diekstraksi dengan kloroform untuk mendapatkan alkaloid bebas untuk ditentukan kadar alkaloid totalnya. Terhadap alkaloid total pada setiap perlakuan dilakukan analisis secara kromatografi lapis tipis (KLT) (kloroform:metanol) (20:1) untuk mengetahui pola komposisi yang terbentuk.
Hasil uji kualitatif terhadap daun handeuleum menunjukkan positif adanya alkaloid pada daun. Handeuleum memiliki kadar air 8,70 sampai 10,30% dan kadar abu 5,36 sampai 6,92%. Peningkatan kadar nitrogen meningkatkan kadar alkaloid. Pemberian pupuk kandang tidak meningkatkan kadar alkaloid. Kadar alkaloid tertinggi diperoleh dari daun yang mengalami perlakuan tanpa pupuk kandang ayam dengan 8 gram N/tanaman pada ulangan ke-2 (0,84%) dan terendah pada daun tanpa perlakuan pada ulangan ke-1 (0,17%). Perbedaan perlakuan taraf nitrogen akan menghasilkan perbedaan komposisi alkaloid walaupun jenis tanamannya sama. Pada setiap pola pemisahan akan selalu ada noda yang memiliki Rf yang sama, yaitu pada R, 0,15, 0,38-0,39, 0,53-0,54, 0,61, dan 0,89- 0,93. Perbedaan perlakuan akan mensintesis jenis alkaloid yang berbeda. Alkaloid yang dimilki handeuleum cenderung nonpolar dengan kloroform:metanol (20:1) sebagai eluen pada pemisahan secara KLT.
Collections
- UT - Chemistry [2060]