Peningkatan pelarutan Cu pada tanah gambut pedalaman dari Berengbengkel, Kalimantan Tengah dengan penambahan Fe (III)
View/ Open
Date
1998Author
Panjaitan, Robinson
Sabiham, Supiandi
Suwarno
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingkat kemasaman, toksisitas, dan ketersediaan unsur hara yang rendah terutama Cu merupakan
masalah utama pada tanah gambut. Bahan koloid tanah gambut yang terdiri dari asam organik
terutama asam fenolat memberi pengaruh negatif bagi pertumbuhan tanaman dan ketersediaan unsur hara. Asam-asam fenolat yang dominan dijumpai dalam tanah gambut adalah asam hidroksibenzoat (AHB), asam vanilat (AVN), asam siringat (ASR), asam kurnarat (AKM), dan asam ferulat (AFR).
Adanya daya erapan asam-asam organik tersebut terhadap kation-kation menyebabkan ketersediaan unsur hara pada tanah gambut menjadi rendah. Pemberian kation Fe³+ diharapkan dapat rneningkatkan kelarutan Cu dan mengendalikan toksisitas asam fenolat.
Bahan penelitian ini berasal dari Berengbengkel, Kalimantan Tengah dengan tingkat kematangan
saprik, hemik, dan fibrik. Perlakuan Fe(Ill) diberikan dengan dosis 0 % (Fo), 2.5 % (Fi) dan 5 %
(F2) erapan maksimum dan perlakuan Cu(II) diberikan dengan dosis 0 ppm (Co) dan 200 ppm (C1).
Penetapan fraksi-fraksi Fe dan Cu tanah gambut dilaksanakan dengan prosedur ekstraksi bertahap
yang telah dimodifikasikan. Asam fenolat dan pH diukur untuk melihat kondisi kemasaman dan
toksisitas gambut akibat pemberian Fe dan Cu.