Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor biji kakao indonesia
Abstract
Indonesia sebagai negara agraris, masih berperan penting dalam penyediaan bahan pertanian bagi dunia. Hal ini tercermin dari besarnya ekspor hasil-hasil pertanian Indonesia ke negara-negara lain di seluruh dunia. Selain itu, sektor pertanian juga memiliki peran dalam perekonomian yaitu penyumbang pendapatan nasional, penyerapan tenaga kerja, penghasil devisa, dan neraca perdagangan negara. Selain negara agraris, Indonesia juga merupakan negara berkembang yang menganut sistem perekonomian terbuka kecil yaitu negara yang mampu mengekspor barang atau jasa tetapi bukan sebagai pembuat harga sehingga tidak terlepas dari interaksi internasional seperti perdagangan luar negeri (internasional). Pada dasarnya, sektor pertanian mampu meningkatkan perekonomian melalui perdagangan internasional berupa ekspor komoditi unggulan. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang penting bagi perdagangan internasional. Salah satu komoditi unggulan perkebunan yang memiliki kontribusi besar dalam ekspor hasil pertanian adalah biji kakao. Biji kakao merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar setelah kelapa sawit dan karet. Indonesia merupakan salah satu produsen biji kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Namun belum mampu menguasai pangsa pasar dunia secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh negara-negara tujuan yang memberikan kebijakan pasar kepada biji kakao Indonesia. Kebijakan pasar yang dimaksudkan adalah potongan harga yang diberikan kepada Indonesia apabila kualitas dan mutu biji kakao tidak sesuai dengan standar mutu yang ditentukan. Ekspor biji kakao perlu ditingkatkan untuk memperluas pasar sehingga mampu meningkatkan pendapatan nasional secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mampu meningkatkan penawaran ekspor biji kakao secara optimal. Selain itu, menganalisis perkembangan ekspor biji kakao Indonesia, serta mengestimasi elastisitas produksi biji kakao terhadap penawaran ekspor biji kakao dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pada penelitian ini, dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor biji kakao Indonesia, maka metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan metoda estimasi Ordinary Least Square (OLS). Periode analisis dalam penelitian ini yaitu tahun 1981 hingga tahun 2006 berupa data tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penawaran ekspor biji kakao secara positif dan signifikan dipengaruhi oleh produksi dan ekspor tahun sebelumnya. Sedangkan variabel harga domestik, harga dunia dan nilai tukar tidak mempengaruhi penawaran ekspor biji kakao secara signifikan. Dalam hal ini membuktikan bahwa pemerintah hanya mementingkan jumlah biji kakao yang diproduksi untuk meningkatkan ekspor. Kemudian hasil dari perhitungan elastisitas produksi, elastisitas dalam jangka panjang lebih besar dibandingkan elastisitas jangka pendek. Hal ini disebabkan produksi dalam jangka panjang lebih mampu meningkatkan ekspor dengan baik. Jika produksi ditingkatkan dalam jangka panjang peningkatan ekspor biji kakao lebih baik dibandingkan dalam jangka pendek. Berdasarkan elastisitas produksi menjelaskan bahwa produksi dalam jangka panjang akan mempengaruhi ekspor lebih besar. Hal ini disebabkan faktorfaktor produksi dalam jangka panjang akan meningkat dengan baik seperti luas lahan, perbaikan bibit unggul, dan teknologi untuk menanggulangi hama penggerek. Jika faktor-faktor produksi mampu dikendalikan dengan baik secara berkesinambungan maka produksi yang dihasilkan akan terjamin. Selain itu, produksi yang meningkat dengan mutu terjamin akan meningkatkan ekspor biji kakao dan akan memperluas pangsa pasar Indonesia.