Analisis pendapatan usahatani padi pandan wangi dan varietas unggul baru: Studi kasus Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur Jawa Barat
View/ Open
Date
2009Author
Kusumawati, Feni Indah
Nurmalina-Suryana, Rita
Metadata
Show full item recordAbstract
Padi pandan wangi merupakan komoditas unggulan Kabupaten Cianjur. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 163/Kptsn/L.B.240/3/2004 tentang pelepasan padi sawah lokal, padi pandan wangi dideskripsikan sebagai varietas lokal Cianjur. Areal usahatani padi pandan wangi di Kabupaten Cianjur tersebar di tujuh kecamatan diantaranya adalah Kecamatan Warungkondang, Gekbrong, Cianjur, Cilaku, Cibeber, Cugenang dan Sukaresmi. Wanmgkondang merupakan kecamatan dengan luas areal sebaran padi pandan wangi terbesar menjadi pusat usahatani padi pandan wangi di Kabupaten Cianjur. Di Kecamatan Warungkondang, selain usahatani padi pandan wangi, petani juga banyak yang mengusahakan padi varietas unggul baru (VUB) diantaranya IR-64, Ciherang, Sintanur dan Cisadane. Padi jenis ini biasa disebut petani pare alit atau padi kecil karena ukuran tanamannya yang lebih kecil dibanding dengan padi pandan wangi atau memiliki ukuran rumpun yang lebih rendah dibanding padi pandan wangi. Umur tanam padi pandan wangi mencapai 6 bulan sedangkan padi varietas unggul baru adalah sekitar 3 sampai 4 bulan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengkaji karakteristik responden dan keragaan usahatani padi pandan wangi dan varietas unggul baru meliputi teknik budidaya, interaksi usahatani dengan lingkungan, penggunaan input dan output usahatani, (2) Menganalisis penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani padi pandan wangi dan varietas unggul baru, serta (3) Menganalisis efisiensi pendapatan usahatani (rasio revenue dan cost) padi pandan wangi dan varietas unggul baru.
Penelitian dilakukan di Desa Bunikasih, Bunisari dan Tegallega Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan sentra produksi beras pandan wangi dan memiliki karakteristik tanah renzina yang cocok untuk tanaman padi pandan wangi sehingga varietas ini dapat tumbuh secara maksimal baik dari segi kualitas maupun kuantitas (produktivitas). Pemilihan petani responden (sampel) dilakukan dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Pengambilan sampel dalam penelitian sebanyak 80 responden dengan komposisi 40 petani responden pandan wangi dan 40 responden varietas unggul baru. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4553]