Pengolahan Litter Mencit (Mus musculus) yang Diberi Pakan Tanpa dan dengan Ragi Tape mclalui Vermikompos dan Nonvermikompos
Abstract
Penambahan ragi tape dalam meningkatkan kualitas pakan dapat
memperbaiki kesehatan ternak, khususnya pada budidaya mencit (Mus musculus).
Litter mencit yang berasal dari pemeliharaan dan budidaya mencit terbanyak
adalah sekam, yaitu sekitar 150 g dalam masing-masing kotak pemeliharaan dan
merupakan jumlah yang besar apabila dihasilkan dalam peternakan tersebut jika
dilakukan penggantian alas kandang setiap satu minggu sekali.
Komponen terbanyak dalam litter mencit adalah sekam yang memiliki
kemampuan yang rendah dalam mengikat air. Sekam tersebut mengandung silikat
sehingga memerlukan waktu yang lama dalam menguraikannya. Isi rumen dan
OrgaDec merupakan aktivator yang dapat mempercepat proses pengomposan dari
bahan organik yang terdiri dari lignin dan selulosa karena mengandung
mikroorganisme pencerna serat kasar.
Vermicomposting adalah proses pengomposan menggunakan cacing tanah
yang mampu menguraikan bahan organik tiga sampai empat kali lebih cepat
dibandingkan proses pengomposan biasa. Cacing tanah Lumbricus rubellus
disebut sebagai hewan termo-toleran serta sering digunakan dalam . proses
pengomposan vermikompos.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengolahan dan kualitas litter
mencit yang diberi pakan tanpa atau dengan ragi tape melalui vermikomposting
dibandingkan nonvermikomposting. Rancangan percobaan yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap dalam percobaan faktorial 2x2 dengan tiga ulangan.
Faktor pertama adalah level penambahan ragi tape pada pakan mencit (0% dan
1,5%), sedangkan faktor kedua adalah jenis proses pengo!nposan (vermikompos
dan nonvermikompos). Variabel yang diukur mencakup temperatur, pH, Rh dan
kualitas kompos (kadar N, P, K; C, C/N dan KTK). Data dianalisis dengan sidik
ragam dan interaksi diukur untuk melihat perbedaan diantara faktor utama.
Litter inencit yang ditambahkan isi rumen ( perbandingan 1 :2) dan VrgaDec
sebagai aktivator. Campuran bahan kompos tersebut dikomposkan selama tiga
bulan lalu dibagi kedalam enam kotak plastik (37 cmx27 cmx12 cm). Lumbricus
rubellus yang belum memilki klitelium ditanam pada tiap kotak plastik sebanyak
150 g. Kotoran sapi yang ditambahkan ketika cacing tanah menolak masuk
kedalam media.
Basil sidik ragam menunjukkan bahwa level ragi tape dan jenis pengomμosan
tidak berpengaruh nyata terhadap temperatur, pH, dan C/N kompos. Interaksi
antara jenis pengomposan dan level ragi tape nyata (p<0,05) mempengaruh1 Ntotal
dan N-organik, yaitu kadar N-total lebih tinggi pada nonvemikompos
daripa<la vermikompos pacla level ragi tape 0% dan kadar N-organik pada ieveJ.
ragi tape 0% lebih tinggi dari level ragi tape 1,5%, dalam proses vermikomposting
tetapi tidak ada perbedaan dalam proses nonvermikompos Proses pengomposan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap N-NH4, P, K, C, C/N kompos, yaitu
kadar N-NH4 , P, dan C-organik pada proses pengomposan nonvermikompos lebih tinggi dari proses pengomposan vermikompos dan Rh pada proses pengomposan vermikompos lebih tinggi dari proses pengomposan nonvermikompos. Level ragi tape berpengaruh nyata
(p<0,05) terhadap kadar N-N03 dan K kompos pada level ragi tape 0% lebih
tinggi daripada level ragi tape 1,5%. Kadar N-total dan KTK kompos yang lebih
rendah daripada standar yang digunakan.
KTK dan N-total kompos dapat ditingkatkan derrgan menambahkan isi
rumen kedalam litter mencit. Total mikroba yang perlu dilakukan analisa lebih
lanjut untuk mengetahui kadar N yang terpakai selama proses pengompposan.