Analisis perkembangan dan peramalan ekspor pertanian Indonesia tahun 1990 - 2000
View/ Open
Date
2001Author
Pujiyati, Sri
Mattjik, Ahmad Ansori
Sumertajaya, I Made
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekspor diperlukan untuk menghasilkan devisa, menumbuhkan sektor produksi dalam negeri terutama yang berorientasi ekspor, dan penyerapan tenaga kerja. Peran ekspor non migas bagi Indonesia menunjukkan peningkatan yang makin penting, terutama setelah anjlognya harga minyak mentah di perdagangan dunia tahun 1981 yang berakibat pada terjadinya resesi dunia yang berkepanjangan. Bagi Indonesia, dampak ketidakstabilan harga minyak di pasar internasional mesti ditanggapi dengan alternatif baru yaitu pendayagunaan komoditi-komoditi lain yang lebih marketable di luar migas. Pertanian sebagai salah satu sektor non migas, mempunyai peranan yang penting mengingat negara Indonesia adalah negara agraris, yang sebagian dari kita sangat tergantung pada pertanian.
Perkembangan ekspor pertanian Indonesia selama kurun waktu 11 tahun, yaitu dari tahun 1990- 2000, berfluktuasi. Pada periode 1990-1997 cenderung naik terus, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 11 persen setiap tahunnya, kemudian menurun pada tahun 1998, dan naik lagi pada tahun 1999. Secara umum, rata-rata pertumbuhan ekspor pertanian sebesar 6,8 % setiap tahunnya. Sementara rata-rata persentase ekspor pertanian terhadap ekspor non migas sebesar 40,94 %, sedangkan terhadap total ekspor adalah sebesar 29,7 %.
Untuk keperluan analisis deret waktu, data akan dipisah menjadi dua bagian, yaitu Januari 1990- Desember 1997 dan Januari 1998-Desember 2000. Akan dicobakan beberapa model/pemulusan, diantaranya tren linier, dekomposisi aditif, Winters aditif, dan model ARIMA. Baik untuk data 1990-1997 maupun data 1998-2000, metode yang terbaik adalah dekomposisi aditif, karena menghasilkan MAPE yang paling kecil dan sisaanya bebas. Untuk peramalan ekspor pertanian Indonesia tahun 2001, sebaiknya dipakai model dengan menggunakan data 1998-2000, karena tidak ada gunanya menggunakan data tahun 1990-1997, dikarenakan antara 1990-1997 dan 1998-2000 pola datanya berubah/tidak berkesinambungan.