Show simple item record

dc.contributor.advisorIrwanto, Abdul Kohar
dc.contributor.advisorPermanasari, Yusrina
dc.contributor.authorPutri, Rizki Ade
dc.date.accessioned2023-10-31T00:38:57Z
dc.date.available2023-10-31T00:38:57Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129293
dc.description.abstractSektor usaha sapi perah yang produk utamanya berupa susu segar merupakan wakil sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) yang sangat potensial untuk dikembangkan. Namun, produksi susu di Indonesia masih jauh dari standar sehingga permintaan susu nasional ditutupi pemerintah dengan mengimpor susu. Penyebab rendahnya produksi susu adalah rendahnya tingkat pendidikan peternak, tingginya harga pakan, keterbatasan teknologi, rendahnya akses bibit sapi, dan keterbatasan modal peternak. Untuk mengatasi masalah modal yang terbatas maka dibutuhkan suatu program penyediaan modal pengusaha agribisnis, salah satunya adalah program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bank XYZ adalah salah satu bank penyalur KUR dimana Bank XYZ telah melakukan analisis kelayakan usaha terhadap pengembangan usaha sapi perah. Namun analisis yang dilakukan Bank XYZ ternyata belum sepenuhnya dapat menggambarkan perkembangan usaha sapi perah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengkaji kelayakan finansial yang telah dilakukan oleh Bank XYZ dalam pemberian KUR kepada pengembangan usaha sapi perah, 2) Menganalisis perkembangan pembayaran KUR tersebut dikaitkan dengan tingkat Non-Performing Loan (NPL) di Bank XYZ, 3) Menganalisis perbandingan antara kelayakan finansial yang dilakukan oleh Bank XYZ dalam pemberian KUR pengembangan usaha sapi perah dengan kelayakan finansial yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan data riil, 4) Menganalisis kelayakan usaha yang sebaiknya dilakukan oleh Bank XYZ dalam menyalurkan KUR kepada usaha sapi perah tersebut. Aspek penilaian kredit yang telah dilakukan Bank XYZ dengan prinsip “6A” menjelaskan bahwa jumlah KUR yang dibutuhkan untuk usaha ternak 10 ekor sapi induk adalah sebesar Rp350.000.000,00. Pelaksanaan proyek telah dinyatakan layak oleh Bank XYZ dari berbagai aspek. Aspek keuangan dinyatakan layak dengan nilai kriteria: NPV Rp387.406.512,00; IRR 26,14 persen; Net B/C 2,33; dan PBP 4,4 tahun. Namun berdasarkan realisasi usaha peternak (debitur) di tahun ke-2 (2011) dan hasil wawancara dengan pihak Bank XYZ (kreditur), terdapat beberapa masalah pada usaha peternak sehingga menimbulkan kredit bermasalah. Perhitungan rasio NPL yang didapatkan sebesar 38,09% hanya dari kategori kredit kurang lancar yaitu Rp2.550.000.000,00. Berdasarkan hasil analisis SKB aspek keuangan yang dilakukan peneliti, pengembangan usaha sapi perah tidak layak untuk dijalankan dengan nilai kriteria: NPV (Rp4.752.949,00); IRR 12 persen; Net B/C 0,98; dan PBP 6,1 tahun. Hal yang sebaiknya dilakukan Bank XYZ adalah dengan memberikan pelatihan ke peternak tentang pemeliharaan sapi yang baik, mencari tahu harga-harga yang berhubungan dengan peternakan ke lembaga-lembaga terkait, dan memberikan pelatihan ke peternak tentang tatacara pencatatan keuangan yang baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Managementid
dc.titleAnalisis Studi Kelayakan Bisnis terhadap Pengembangan Usaha Sapi Perah dengan Bantuan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank XYZid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordFinancial Assessmentid
dc.subject.keywordCredit Analysisid
dc.subject.keywordDairy Cowsid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record