Analisis biaya pengeluaran limbah pemanenan hutan tanaman industri dengan metode pengikatan manual
Abstract
Dari semua kegiatan yang terdapat dalam pemanenan hutan, kegiatan penebangan merupakan kegiatan yang paling banyak menghasilkan limbah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2004) diketahui bahwa limbah yang dihasilkan dari kegiatan pemanenan di PT. Inhutani II adalah sebesar 23,26%. Limbah ini terdiri atas limbah tunggak, limbah cabang dan ranting, limbah batang atas, limbah potongan pendek. Limbah ini tidak dimanfaatkan kembali melainkan dibiarkan di lokasi penebangan kayu. Limbah ini tidak dikeluarkan oleh perusahaan yang mengelola hutan dengan alasan memerlukan biaya yang cukup tinggi. Selama ini penelitian tentang biaya pengeluaran limbah belum banyak dilakukan di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan menganilisis biaya pengeluaran limbah pemanenan dengan metode jaring dan tali. Setiap metode terdiri dari dua macam panjang ikatan, yaitu 1 m dan 1,5 m. Kemudian dari masing-masing panjang ikatan dibuat desain berdasarkan diameter ikatan, untuk metode jaring dibuat ikatan berdiameter 30 cm dan 40 cm, untuk metode tali ditentukan setelah ikatan ada di TPn dan dibedakan menjadi diameter 30,60-38,00 cm dan 22,00-30,50 cm untuk panjang 1 m, diameter 21,07-26,50 cm dan 26,55-31,98 cm untuk panjang 1,5 m.
Dari kegiatan pengukuran waktu yang dilakukan, didapat waktu kerja total untuk masing-masing desain. Pada metode jaring, desain yang memiliki waktu kerja tercepat adalah pada desain jaring panjang 1,5 m dengan diameter 40 cm, yaitu 3,45 menit, sedangkan waktu kerja yang terlama adalah pada desain panjang I m dengan diameter 30 cm, yaitu 4,15 menit.
Waktu kerja kerja tercepat pengeluaran limbah dengan metode tali adalah pada dimensi ikatan panjang 1,5 m dengan diameter 26,55-31,98 cm, yaitu 5,53 menit, sedangkan waktu kerja terlama adalah pada dimensi ikatan panjang 1 m dengan diameter 30,6-38,0 cm, yaitu 6,43 menit,.
Collections
- UT - Forestry Products [2377]