Pengaruh Periode Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Besar (Citrus Grandis (L.) Osbeck) Kultivar Nambangan
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh periode strangulasi terhadap pembungaan jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) kultivar Nambangan. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan IPB, terletak di dataran rendah tropik dengan ketinggian 240 mdpl dengan jenis tanah Latosol Darmaga, curah hujan tahunan sekitar 1500-1800 mm per tahun dan suhu bulanan rata-rata sekitar 25-350 C. Analisis Karbohidrat dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman dan Bioteknologi (BALITBIO). Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari 2005 sampai Agustus 2005. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor dengan faktor pertama periode strangulasi yang terdiri dari empat taraf (periode 1, periode 2, periode 3 dan periode 4) dan faktor kedua strangulasi yang terdiri dari dua taraf (Perlakuan strangulasi dan nonstrangulasi). Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) kultivar Nambangan yang berumur 7 tahun dan kawat berdiameter 3.0 mm. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah gunting pangkas, meteran, gergaji, tang, palu dan beberapa peralatan untuk analisis laboratorium. Tanaman jeruk besar ditanam dengan jarak 5 m x 5 m dan dilakukan pemeliharaan tanaman berupa pemangkasan dan pemupukan dengan pupuk NPK dan pupuk kandang. Jumlah satuan tanaman yang digunakan adalah 24 tanaman. Perlakuan strangulasi dilakukan dengan cara melilitkan kawat berdiameter 3.0 mm yang ditekan kedalam batang tanaman sedalam diameter kawat tersebut dengan menggunakan tang. Tanaman yang diberi perlakuan strangulasi memiliki panjang tunas yang lebih pendek dan memiliki jumlah tunas yang lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman tanpa strangulasi. Tanaman yang diberi perlakuan strangulasi memiliki jumlah cluster, jumlah kuncup bunga, jumlah bunga mekar, jumlah buah terbentuk dan persentase fruitset yang dihasilkan pada tipe bunga berdaun, bunga tanpa daun dan bunga total yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman tanpa strangulasi. Tanaman yang diberi perlakuan periode strangulasi pada periode 1, periode 2, periode 3 dan periode 4 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah cluster dan jumlah kuncup bunga tetapi memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah bunga mekar, jumlah buah terbentuk dan persentase fruitset yang dihasilkan pada tipe bunga berdaun, bunga tanpa daun dan bunga total. Tanaman yang diberi perlakuan periode strangulasi pada periode 1, periode 2, periode 3 dan periode 4 menghasilkan pembungaan lebih awal yaitu pada 4 MSP pada masingmasing periode strangulasinya sedangkan tanaman tanpa perlakuan strangulasi pada umumnya berbunga pada 8 MSP pada periodenya masing-masing. Tanaman yang diberi perlakuan strangulasi memiliki jumlah karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman tanpa strangulasi. Tanaman yang diberi perlakuan periode strangulasi pada periode 1, periode 2, periode 3 dan periode 4 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah karbohidrat yang terbentuk.