Perbandingan biaya dan kerugian ekonomi non-pelanggan dan pelanggan air bersih PT Palyja studi kasus Kelurahan Kamal Muara dan Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara
Abstract
Keterbatasan pelayanan air bersih PT PALYJA mengakibatkan daerah
layanan operasional PT PALYJA terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah yang
terjangkau jaringan air bersih dan daerah yang tidak terjangkau jaringan air bersih.
Daerah yang terjangkau jaringan air bersih terbagi menjadi dua kategori
pelanggan yaitu pelanggan langsung dan pelanggan tidak langsung. Daerah yang
tidak terjangkau jaringan air bersih PT PALYJA merupakan daerah dimana tidak
ada warga yang menjadi pelanggan air bersih PT PALYJA di daerah tersebut.
Kelurahan Kamal Muara adalah salah satu kelurahan yang tidak terjangkau
layanan air bersih perpipaan PT PALYJA. Dampak dari tidak adanya layanan air
bersih perpipaan yang dirasakan adalah kerugian ekonomi akibat biaya-biaya yang
harus dikeluarkan dalam rangka pengusahaan penyediaan air bersih. Rumah
tangga non-pelanggan dan pelanggan tidak langsung harus mengeluarkan biaya
lebih besar dibandingkan dengan rumah tangga pelanggan langsung yang
berlangganan air bersih PT PALYJA.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membandingkan biaya dan
kerugian ekonomi rumah tangga yang dialami oleh non-pelanggan dan pelanggan
air bersih PT PALYJA. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1) Membandingkan sumber air yang digunakan setiap rumah tangga non
pelanggan dan pelanggan dan mengestimasi berapa volume pemakaian. 2)
Membandingkan biaya pembelian air dan estimasi kerugian ekonomi rumah
tangga non-pelanggan dan pelanggan tidak langsung dengan pelanggan langsung.
3) Mengidentifikasi persepsi masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan air nonpelanggan
air bersih PT PALYJA di masa depan. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan
wawancara kepada responden dan observasi langsung di lapangan. Data sekunder
pada penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber yang relevan, meliputi data
mengenai semua hal menyangkut informasi tentang penyediaan air bersih
perpipaan. Membandingkan volume pemakaian air dan sumber air dilakukan
dengan analiasis deskriptif. Estimasi kerugian ekonomi diestimasi dengan metode
cost of illness dan opportunity cost. Kerugian yang dirasakan oleh rumah tangga
non-pelanggan dan pelanggan tidak langsung layanan air bersih perpipaan PT
PALYJA di Kelurahan Kamal Muara RW 01 dan RW 04 dan Kelurahan Kapuk
Muara RW 09 adalah berupa biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan air bersih. Pemakaian air bagi rumah tangga non-pelanggan
bersumber dari air pikulan, air sumur bor, dan air galon, sedangkan rumah tangga
pelanggan menggunakan sumber air bersih tunggal yaitu air PAM. Rata-rata
volume pemakaian air rumah tangga non-pelanggan adalah yang terendah yaitu
sebesar 7,67 m3/bulan. Rumah tangga pelanggan tidak langsung memiliki rata-rata
volume pemakaian air sebesar 8,05 m3/bulan dan rumah tangga pelanggan
langsung memiliki rata-rata volume pemakaian terbesar dari seluruh jenis
pelanggan yaitu sebesar 22,10 m3/bulan. Namun dalam hal pembiayaan, rumah
tangga non-pelanggan mengeluarkan biaya tertinggi bila dibandingkan dengan
rumah tangga pelanggan. Kerugian ekonomi rumah tangga yang dialami nonpelanggan
dan pelanggan tidak langsung tercermin dari cost of illness dan
opportunity cost. Estimasi Cost of illness non-pelanggan dalam setahun adalah
sebesar Rp 266.000. Opportunity cost non-pelanggan adalah sebesar Rp 524.118
dan opprtunity cost pelanggan tidak langsung adalah sebesar Rp 154,700. Persepsi
responden terhadap usaha pemenuhan kebutuhan air dimasa depan berdasarkan
kebutuhan warga yang tertinggi adalah pembangunan jaringan air bersih
perpipaan di Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara…