Perkembangan penyakit padi pada tiga sistem budidaya Pertanian di Desa Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor
View/ Open
Date
2006Author
Ekawati, Sri
Suastika, Gede
Nawangsih, Abdjad Asih
Metadata
Show full item recordAbstract
Sistem pertanian yang umum dilakukan oleh petani saat ini dikenal dengan nama sistem pertanian konvensional. Pertanian konvensional merupakan sisten pertanian dengan pola produksi yang intensif yang ditandai oleh penggunaan pupuk dan pestisida sintetis, varietas unggul, mekanisasi pertanian dan spesialisasi produksi. Sistem pertanian konvensional pada praktek revolusinya telah diakui banyak membawa kerugian bagi lingkungan hidup dan sosial ekonomi petani sendiri (Anonim 2003). Dampak negatif yang muncul mendorong manusia beralih dari budidaya pertanian secara konvensional ke arah budidaya secara organik. Pertanian organik yang didefinisikan oleh United State Departement of Agriculture (USDA) tahun 1980 dalam The magazine of Food Farm & Resource Issues (Anonim 1998) sebagai sistem pertanian yang tidak menggunakan pupuk, pestisida, zat perangsang tumbuh dan zat tambahan sintetik. Sistem pertanian lain yang juga mulai dikenal dewasa ini adalah sistem pertanian input rendah atau Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA). LEISA didefinisikan sebagai pembangunan pertanian melalui optimasi pemanfaatan ketersediaan sumber daya alam lokal dan pemakaian input eksternal secara efisien dan komplementer, saling melengkapi dalam jumlah yang seimbang, agar dapat mencapai produksi pertanian yang optimal, secara berkesinambungan dan mampu melestarikan keseimbangan ekosistem (FAO of The United States Regional Office for Asia dan Pasific 1996). Dalam sistem budidaya organik dan input rendah diminimalkan penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan penyakit penting, kelimpahan mikroba berguna serta analisis usahatani padi pada sistem budidaya konvensional, organik dan input rendah.
Pengamatan lapangan dilaksanakan di lahan padi milik petani di desa Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor mulai bulan Oktober 2005 sampai Januari 2006. Lahan pengamatan padi terbagi dalam 16 petak untuk empat perlakuan (05, 010, C, L). Penentuan tanaman contoh dilakukan dengan metode sampling terpilih. Setiap petak pengamatan dipilih lima subpetak berukuran 1 m x Im. Jumlah tanaman yang diamati adalah 10 tanaman contoh/subpetak. Pengamatan dilakukan sebanyak 10 kali dengan interval pengamatan seminggu sekali. Parameter yang diamati adalah kejadian dan keparahan penyakit, tinggi tanaman dan jumlah anakan. Analisis mikroba tanah dan daun dilaksanakan pada bulan Desember 2005 sampai April 2006 di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman dengan metode pengenceran. Untuk mengisolasi bakteri Pseudomonas kelompok fluorescens digunakan media Kings B, sedangkan untuk bakteri tahan panas digunakan media TSA (tryptic soy agar)...
Collections
- UT - Plant Protection [2420]