Show simple item record

dc.contributor.advisorMurdiyanto, Bambang
dc.contributor.advisorDiniah
dc.contributor.authorSaptiono, Hadhi
dc.date.accessioned2023-10-28T13:41:35Z
dc.date.available2023-10-28T13:41:35Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128867
dc.description.abstractJoran merupakan bagian penting dari alat tangkap pancing. Umumnya dibuat dari bambu apus (Gigantochloa apus), karena memiliki kelenturan yang baik. Untuk kepentingan konstruksi bangunan, umumnya bambu direndam terlebih dahulu guna meningkatkan kekuatan dan keawetan. Dalam penelitian ini ingin diketahui perubahan nilai kekuatan dan kekakuan lentur bambu apus setelah direndam dalam air tergenang sebelum digu:nakan sebagai joran. Dalam penelitian ini batang bambu apus dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagi an atas, tengah dan bawah. Masing-masing bagian diuji dengan perlakuan "tanpa perendaman dan "dengan perendaman" sebanyak 10 kali ulangan. Hasil pengujian menunjukkan nilai rata-rata berat jenis barnbu yang tidak direndam dari bagian bawah sampai bagian atas mengalami penurunan dari 0,601 g/cm3 menjadi 0,496 g/cm3. Pada kondisi setelah perendaman berat jenis relatif bertarnbah besar dari bagian bawah sampai bagian atas yaitu dari 0,422 g/cm3 menjadi 0,477 g/cm3. Nilai rata-rata kekuatan beban maksimum yang dapat diterima bam bu apus dari bagian bawah sampai bagian atas mengalami penurunan dari 69,25 kg menjadi 14,12 kg. Pemberian perlakuan perendaman mengakibatkan nilai rata-rata kekuatan beban maksimumnya lebih besar dibandingkan yang tidak direndam yaitu dari 75,12 kg menjadi 14,87 kg. Kisaran nilai kekakuan lentur (MOE) rata-rata tertinggi terdapat pada bagian tengah bambu yang telah direndam yaitu sebesar 33.044,34 - 62.732,15 kg/cm2. Kisaran nilai kekuatan lentur (MOR) rata-rata tertinggi terdapat pada bagian bawah bambu yang telah direndam yaitu sebesar 5.948,29 - 10.341,07 kg/cm2. Tingkat perubahan nilai MOE dan MOR sebelum dan sesudah perendam an sangat berfluktuasi. Jika dibandingkan dengan nilai awal pengujian sebelurn diberikan perlakuan, kisaran nilai MOE dan MOR ada yang men galami penurunan. Kisaran nilai tertingginya dapat mencapai di atas 200 % dari nilai awal pengujian. Penulis menyarankan bahwa penggunaan bambu apus sebagai bahan pembuat joran yang baik adalah di bagian tengah batang barnbu yang telah direndam dalam air tergenang, karena pada bagian tersebut memiliki kisaran nilai kekuatan lentur lebih besar dibandingkan dengan bagian atas maupun bagian bawah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFishing Management and Technologyid
dc.titleUji Kekuatan dan Kelenturan Bambu Apus (Gigantoclzloa apus) Menggunakan Rendaman Air Sebagai Bahan Pembuat Joranid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBambu apusid
dc.subject.keywordJoranid
dc.subject.keywordNilai kekuatan lenturid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record