Pengoperasian Pukat Udang pada Siang dan Malam Hari: Pengaruhnya terhadap Hasil Tangkap Sampingan di Laut Arafura
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi hasil tangkap
sampingan pukat udang dan menghitung perbandingan hasil tangkap sampingan
pukat udang pada operasi penangkapan siang dan malam hari.
Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langsung kegiatan operasi
penangkapan dari armada pukat udang yang mempunyai fishing base di Merauke
dengan daerah operasi penangkapan di sebelah barat Perairan Dolak, Laut Arafura,
Provinsi Papua pada tanggal 18-25 Agustus 2004.
Hasil tangkapan total yang didapat selama penelitian adalah sebanyak 43
spesies, terbagi kedalam tiga kelompok organisme yaitu ikan sebanyak 35 spesies,
moluska sebanyak 3 spesies, dan krustase sebanyak 5 spesies. Berat total hasil
tangkapan sebanyak 45.305 kg, terdiri dari udang 2.065 kg dan hasil tangkap
sampingan 43.240 kg. Rata-rata perbandingan antara basil tangkapan udang dan
basil tangkap sampingan sebesar 1: 28. lkan basil tangkap sampingan dominan
terdiri dari gulamah (Argyrosomus amoyensis), tigawaja (Johnius dussumieri),
nomei (Harpadon micropectoralis), gerot-gerot (Johnius sp.), gambret (Platax
batavianus) dan lidah (Cynoglossus sp). Perbedaan waktu pengoperasian pukat
udang memberikan pengaruh nyata terhadap HTS antara operasi siang dan malam
bari. Hasil tangkap sampingan lebih banyak tertangkap pada operasi siang hari
yaitu sebanyak 25.130 kg (58%), pada operasi malam hari didapatkan hasil
tangkap sampingan sebanyak 18.110 kg ( 42% ).