Identifikasi kebutuhan kayu bakar menurut asal pada industri gula kelapa di Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas Jawa Tengah
Abstract
Kabupaten Banyumas merupakan sentra industri penghasil gula kelapa. Salah satu daerah yang menghasilkan produk gula kelapa terbesar yaitu Kecamatan Wangon. Permintaan gula kelapa sebagai bahan baku dalam konsumsi rumah tangga dan industri makanan semakin meningkat mengakibatkan kebutuhan kayu bakar juga meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber kayu bakar yang digunakan, mengidentifikasi teknik memperoleh kayu bakar, menghitung kebutuhan kayu bakar yang digunakan dalam industri gula kelapa, dan menghitung potensi kayu bakar di Kecamatan Wangon. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung ke industri gula kelapa. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahan bakar utama dalam mengolah gula kelapa berasal dari hutan rakyat dan tambahannya berasal dari hutan negara. Berdasarkan asal geografis kayu bakar diperoleh dari dalam desa dalam kecamatan sebanyak 92%, luar desa dalam kecamatan sebanyak 6% dan dari luar desa luar kecamatan sebanyak 2%. Industri yang memperoleh kayu bakar dengan cara memungut dan memangkas sebanyak 64 % dan yang memperoleh dengan cara membeli sebanyak 36%. Potensi kayu bakar yang tersedia di Kecamatan Wangon sebanyak 180.195,05 m3. Kebutuhan kayu bakar untuk industri gula kelapa di Kecamatan Wangon sebanyak 10.888,03 m3/tahun. Penelitian ini menunjukan bahwa potensi kayu bakar mampu memenuhi kebutuhan kayu bakar selama 16,55 tahun dengan jumlah tegakan tidak mengalami perubahan.
Collections
- UT - Forest Management [2974]