Laju Pertumbuhan dan Sintasan Spons Aaptos aaptos DI Kolam Buatan Terkontrol.
Abstract
Spons merupakan nama lain dari filum porifera yang merupakan hewan bersel banyak paling sederhana dan primitif. Spons (Porifera) tergolong hewan multiseluler primitif dan diduga berasal dari zaman Paleozoik sekitar 1,6 juta tahun yang lalu. Pada umumnya, spons mampu memompakan air rata-rata sebanyak 10 kali volume tubuhnya dalam waktu satu menit, sehingga tidak salah kalau hewan ini terkenal sebagai hewan filter feeder yang paling efisien dibandingkan hewan laut lainnya. Pemanfaatan spons yang diambil dari alam banyak dimanfaatkan dalam bidang farmasi dan harganya sangat mahal dalam katalog hasil laboratorium (Pronzato et al., 1999 in Haris, 2005). Jika spons secara langsung diambil secara terus menerus dari alam maka akan berakibat kepunahan. Sehingga dibutuhkan sebuah metode baru untuk memperbanyak jumlah biomassa spons, oleh karena itu penempatan dalam habitat baru sangat dimungkinan untuk dilakukan. Salah satunya adalah dengan penempatan dari habitat aslinya laut ke kolam buatan yang dibuat yang sesuai dengan habitat aslinya dengan melihat segala faktor-faktor yang mempengaruhi dari adaptasi spons itu sendiri dari laut ke darat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Ilmu Kelautan ITK-IPB Ancol, Jakarta. Bertujuan agar data dan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan dan budidaya spons di Indonesia serta menjaga kelestarian sumber daya alam dan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Metode yang dilakukan adalah persiapan kolam terkontrol, pengambilan spons Aaptos aaptos dari alam sampai penanganan di kolam terkontrol, pemotongan fragmentasi dan tingkat kelangsungan hidupnya. Berdasarkan hasil penelitian selama sembilan minggu didapatkan hasil rata-rata pertumbuhan panjang perminggu sebesar 3.0573 mm, untuk hasil rata-rata pertumbuhan lebar perminggu sebesar 2.2713 mm dan hasil sintasan diperoleh sebesar 89% dengan kisaran 0-100%.