Pengaruh Pemberian Mulsa Jerami Jagung dan Kepadatan Tanah terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea Mays)
View/ Open
Date
2014Author
Dewi, Anita Silviana
Haridjaja, Oteng
Hidayat, Yayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mulsa jerami jagung dan kepadatan tanah terhadap karakteristik fisik tanah serta menentukan bobot isi dan dosis mulsa yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan produksi jagung. Percobaan dirancang menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama adalah perlakuan tingkat kepadatan tanah yang terdiri dari bobot isi 0.8, 1.0, dan 1.2 g/cm3 (K1, K2, dan K3). Faktor kedua adalah perlakuan pemberian mulsa jerami jagung yaitu 0%, 30%, 60%, dan 90% (M0, M1, M2, dan M3). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% serta dibentuk persamaan regresi. Hasil penelitian menunjukkan interaksi kepadatan tanah dengan mulsa berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 11-14 MST, jumlah daun pada umur 10, 11, 12, dan 14 MST, bobot kering tongkol dengan kelobot dan tanpa kelobot, serta bobot pipilan kering. Peningkatan kepadatan tanah berpengaruh nyata terhadap kadar air kapasitas lapang, resistensi tanah sebelum penanaman, evapotranspirasi fase reproduktif dan total satu musim tanam, bobot akar, biomassa tanaman, pertumbuhan dan produksi, serta karakteristik fisik tanah setelah panen. Pemberian mulsa berpengaruh nyata terhadap evapotranspirasi fase vegetatif, tinggi tanaman pada umur 8-14 MST, diameter batang pada umur 10 MST, dan produksi, kecuali bobot pipilan kering. Bobot isi dan tutupan mulsa yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi jagung adalah 0.8 g/cm3 dan 90%.